Share

"Aku memang bersalah, aku bajing** penuh dosa. Tapi percayalah aku sudah bertobat dan memperbaiki diri. Seandainya Mama masih hidup aku akan membawamu menemuinya agar dia bersaksi atas pertobatanku."

Pov Shaka.

"Kalau begitu kamu juga harus bertanggung jawab." Aku mencoba untuk memanfaatkan situasi.

"Maksudnya, aku harus bertanggung jawab sama Kak Shaka?" tanya Nafisah dengan raut bingung dan takut. Terkadang omongannya memang pedas tapi semua orang pasti bisa merasakan kalau hatinya sangat lembut.

"Ya." Kuanggukkan kepala, mempertegas jawabanku.

Kepolosannya dulu tidak perlu aku tanggapi terlalu serius. Saat itu dia masih muda dan sedang dalam keadaan sakit hati. Tentu normal baginya membela diri dan secara tidak langsung menyebarkan berita yang tidak sepenuhnya dusta itu.

"Tanggung jawab yang seperti apa yang Kak Shaka masksud?" Matanya memicing. Kembali pada mode judesnya.

"Ya, kamu punya dosa sama aku karena menyebarkan sesuatu yang belum tentu kebenaran. Meski ada yang benar tapi kebohongan Gracia juga membuat bencana untukku. Dan kamu ikut menyebarkannya."

"Bencana apa?" sahutnya cepat, rautnya kini berubah khawatir. Jika melihatnya seperti ini aku jadi tak tega.

"Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status