Share

29 Nafkah yang Tidak Seberapa

“Tapi kan gue udah ngerti,” sahut Deo santuy. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil handuk yang ada di lemari.

“Lo mau ngapain?” tanya Veren heran melihat Deo menyampirkan handuk ke bahunya.

“Mandi,” jawab Deo pendek.

“Loh, elo kan abis kerokan Yo. Nggak boleh mandi dulu, percuma dong!” Veren mengingatkan. “Orang lagi masuk angin kok mandi.”

Cklek!

Deo mengunci pintu kamar mandi rapat-rapat dan Veren bisa mendengar kucuran air yang menyala di dalamnya.

Beberapa saat kemudian Deo keluar dengan rambut basah dan bagian bawah tubuhnya terlilit handuk yang tadi diambilnya. Veren bisa mencium aroma harum sabun yang Deo pakai begitu cowok itu duduk di tepi tempat tidurnya.

“Entar kalo elo masuk angin lagi gimana, Yo?” tanya Veren. “Lo keramas ya tadi?”

“Cuma guyuran air doang,” jawab Deo sambil berdiri lagi untuk mengambil dompetnya yang ketinggalan di kamar mandi. “Entar kan gue bisa minta tolong nyokap buat ngerokin gue.”

“Yaahhh, jangan dong Yo!” cegah Veren. “Masa lo ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status