Share

33 Ngebangunin Kucing Garong

“Oh, sebelomnya emang udah pernah ketemu?” komentar Veren. “Di mana?”

“Pas gue latihan futsal,” kata Deo jujur.

“Dia ikut main futsal?” tanya Veren polos.

“Enggak, dia nunggu temennya di gedung futsal,” jawab Deo memperjelas.

Septian pikir Veren akan mencak-mencak seperti di adegan-adegan film perselingkuhan yang sering ditonton ibunya di kala senggang. Namun ternyata reaksi Veren nampak biasa-biasa saja, meskipun Deo nyata-nyata telah menggendong cewek lain tepat di depan kedua matanya.

Pasangan yang absurd, begitu pikir Septian.

***

Sepanjang perjalanan ke rumah orang tuanya, Deo dan Veren terdiam tanpa sedikitpun membicarakan soal Tania lagi. Seumur-umur, baru sekali itulah mereka terjebak dalam suasana kecanggungan yang sangat aneh.

Veren yang biasanya cerewet, lebih memilih diam seribu bahasa saat Deo membawanya pulang dari kampus ke rumah orang tuanya. Deo sendiri merasa tidak punya hak untuk memulai pembicaraan, sehingga dia membiarkan saja kecanggungan ini terus terjadi.

Sesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status