Share

35 Menjaga Keperjakaan

“Makan, Kak.” Deo mengangkat sendoknya kemudian mulai mengeksekusi bubur ayamnya.

Gennaro hanya tersenyum singkat, dia kurang suka makan di depan jalan seperti ini karena khawatir wajahnya bisa belepotan dan akan sedikit mengurangi nilai plusnya di hadapan orang-orang.

Berbeda sekali dengan Deo yang fleksibel dan cuek, oleh karenanya dia mampu makan kapanpun dan di manapun selama dia lapar. Masalah risiko wajahnya belepotan kena makanan, itu hal yang wajar dan bisa diatasi dengan dilap menggunakan serbet.

“Kakak kalo mau kejar tayang buat ngasih mama cucu, aku dukung kok,” kata Deo di sela-sela makannya. “Tinggal Kak Freya-nya aja gimana.”

“Temen-temenku udah pada punya momongan semua soalnya,” timpal Gennaro.

“Sip,” sahut Deo dengan mulut penuh. Dia lapar sekali setelah semalam bertengkar hebat dengan Veren.

Deo sebenarnya hanya terpancing emosi sesaat karena kata-kata nyelekit Veren yang terus saja menyudutkannya. Padahal Veren sendiri yang tanpa sadar memulainya dengan melanggar b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status