Share

Tidak Menyerah

Langit seakan mengerti akan perasaan Ranesha kini. Sang sekretaris cantik yang hatinya sedang terluka. Semua pekerjaan Ranesha selesaiakn dengan sangat cepat—karena tercampur emosi juga. Dan sekarang, hari sudah menjajaki malam, cahaya rembulan tidak ada. Bintang-bintang pun menghilang.

“Tiba-tiba mendung, ya? Sangat mendukung.” Bagusnya Ranesha tidak menangis lagi. Lebih tepat kalau dikata bahwa air matanya sudah kering.

“Hail keparat. Sialan. Kurang ajar. Keterlaluan! Brengsek!” maki Ranesha sambil berjalan dari parkiran. Ia sudah berada di kediaman Keluarga Seibert, rumahnya, dan tempat tinggalnya yang sudah mulai nyaman.

“Allen, apa Ayah ada?” tanya Ranesha ketika kedatangannya di sambut oleh sang kepala pelayan.

Namun, pria tersebut menjawab dengan gelengan pelan, lalu tersenyum ramah. “Apa terjadi sesuatu, Nona Muda?”

Ha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status