Share

Bab 22. Koboi Wanita

Begitu Vela mengambil napas, Eridan dapat melihat getar bibir merah yang baru saja memanjakan hasrat. Kini, sang pria mengerti alasan Vela menuduhnya gugup, yaitu untuk meredakan ketegangan dalam dirinya sendiri.

Tiba-tiba, sang wanita meraih tangan sang suami. Dengan lembut, dipandunya telapak besar Eridan untuk menemui bukit kembar.

“Ini yang kamu lihat dalam mimpi, kan?” tanya Vela sambil menekan jemari sang pria agar masuk ke kulitnya lebih dalam. “Lakukanlah! Aku enggak bakal marah.”

Glek!

Eridan kesulitan menelan ludah. Ia tidak tahu jika Vela memiliki pesona yang mematikan. Ketika perempuan itu membiarkan tangannya mandiri, pria itu malah mematung. Haruskah ia memenuhi egonya, atau menyadarkan logika yang mulai terkikis? Eridan tidak mampu berpikir.

“Apakah sesulit itu melupakan Cassie?” tanya Vela salah paham. Ia mengira bahwa suaminya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status