Share

Bab 29. Salah Paham

Hingga matahari terbenam, Vela masih belum menampakkan batang hidung. Pukul tujuh, pukul delapan, pukul sembilan. Pintu rumah tidak kunjung dibuka olehnya. Sang suami yang semula duduk di ruang tamu, kini tidak bisa lagi tinggal diam.

“Kenapa belum pulang juga?” gerutu pria yang berjalan mondar-mandir dengan ponsel melekat di telinga. Selang beberapa detik, ia menekan tombol merah lalu kembali menghubungi nomor yang sama untuk kesekian kalinya.

“Ayo, Vel! Nyalakan HP-mu …. Angkat teleponku!”

Cekrek! Pintu rumah akhirnya terbuka. Eridan sontak mematung hingga wajah pucat sang istri menyapa.

“Vela?” Tanpa sempat mengakhiri panggilan, pria itu menghampiri sosok yang dinanti-nantikan. “Kamu—“

“Maaf, Ridan. Aku capek banget,” sela sang istri sembari menyeret langkah menuju kamar mandi.

“Tadi—“

“Nanti, ya. Aku mau mandi dulu,” tutur Vela dengan suara pelan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status