"Sampai jumpa di kehidupan berikutnya, nona, cintaku." ****Puluhan tahun yang lalu, sebelum Anna dan Erwin terlahir ke bumi, ada kisah cinta yang tak kalah memukau dari kisah cinta mereka. Kisah cinta itu secara langsung berhubungan dengan kisah Erwin dan Anna. Sepasang kekasih itu berjanji untuk saling mencintai sampai kehidupan berikutnya. Sepasang kekasih itu adalah seorang pekerja di kebun gandum bernama Gilbert dan seorang selir raja bernama Seri. Sebenarnya, Gilbert dan Seri adalah teman masa kecil. Di Benua Harlow, mereka tinggal di jauh dari istana. Orang tua mereka bekerja di ladang gandum yang sama, itulah sebabnya mereka telah dekat sejak masih kanak-kanak. Begitu Seri mengalami menstruasi pertamanya, Gilbert menyatakan cintanya pada Seri. Dan ia ingin menikahi gadis cantik itu. Seri pun setuju dan mereka menjadi sepasang kekasih.Namun, di usia Seri yang ke-15 tahun, Seri diminta pergi ke Istana Mistere untuk bekerja. Terpaksa ia harus meninggalkan Gilbert. Gilbert se
Selama kepergian Seri, keluarga Gilbert selalu berusaha menjodohkan anak laki-laki satu-satunya yang mereka miliki itu dengan seorang gadis. Tak terhitung 14 gadis pernah mereka jodohkan dengan Gilbert. Namun, Gilbert selalu menolak."Seri itu sudah jadi selir, nak. Dia tak akan pulang. Dia sudah jadi milik sang raja. Kalaupun ia pulang, ibu tak akan membiarkanmu bersama gadis bekas seperti dirinya.""Aku tidak peduli, ia bekas maupun tidak sama saja buatku, Ibu. Bahkan jika ia harus kembali dalam keadaan tercincang-cincang, aku tetap akan menikahinya.""Tapi, nak. Keluarga kita butuh pewaris.""Kita bukan dinasti Harlow yang butuh pewaris untuk regenerasi tahta. Kita hanya buruh di ladang gandum. Bahkan, lebih baik jika aku tak punya anak. Untuk makan sehari-hari saja kita susah, ibu. Aku tidak mau anakku hidup terseok-seok nantinya."Saat Seri kembali, ditemukannya Gilbert sedang menuai benih gandum di ladang tempat mereka biasa bekerja dulu, tetapi kini ada seorang gadis cantik yan
Gilbert ingin Seri dikuburkan secara baik-baik. Ia mendatangi rumah penggali kubur dan ia sendiri yang membantu lelaki itu untuk mengubur jenazah Seri. Dengan hati pilu, ia membersihkan jenazah Seri yang penuh luka. Kemudian, ia membayar sebuah peti mati yang bagus untuk Seri. Lalu, ia juga menaruh 13 bunga mawar putih di atas makam perempuan itu. "Kau tidak pulang?" tanya si penggali kubur yang melihat Gilbert tidak mau meninggalkanku makam Seri."Aku akan menunggui kekasihku." kata Gilbert sesenggukan."Tuan, kematian adalah hal yang biasa. Semua orang akan mati pada akhirnya. Di dunia orang mati, kau akan bertemu dengan kekasihmu. Dan berdoalah agar kalian dapat bersama lagi di kelahiran kalian yang berikutnya."Gilbert memikirkan usulan lelaki itu : Jika ia tak dapat bersama Seri di kehidupan ini, maka ia ingin bersama Seri di kelahiran yang berikutnya. Maka, di atas gundukan makam Seri, Gilbert berdoa :"Oh Dewa Kematian. Ringankanlah bebanku. Izinkan aku menyusul Seri kekasihku
Selepas acara mandi itu, Grigori dan Anna memakai pakaian mereka kembali. Lalu, Grigori mengikat kedua tangan Anna sebagai antisipasi jika gadis itu nekat melarikan diri. "Ke mana kau mau membawaku malam-malam begini?" Tanya Anna. "Ke neraka." Celetuk Grigori. "Seorang Dewi tak pergi ke neraka, kecuali Dewi Istrinya Dewa kematian." Kata Anna lagi. Anna sudah memutuskan sejak ia datang ke kastil tua markas pemuja iblis yang bernama Grigori itu, ia akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Lalu, ia akan kabur. Menyerang Grigori adalah usaha yang sia-sia belaka sebab lelaki itu tampaknya sudah menjadi setengah abadi dan tak ada yang tahu apa kelemahannya. Sebaliknya, Anna menunjukkan sikap tenang tanpa pemberontakan apapun agar Grigori tak mengurungnya dengan ketat. Kini, Grigori bahkan mengajaknya keluar. Grigori dan Anna menuju sebuah menara yang gelap gulita. Saat menaiki tangga menuju puncak menara, Grigori menunjukkan sebuah lukisan besar yang terpajang di dinding menara
"Ia adalah anakku, kakak dari Erwin sendiri, Pangeran Reyne." Mendengar itu, Anna bertambah menjadi emosi. Skandal apa lagi ini, pikir Anna."Bangsat. Jadi... Kau dan Permaisuri Tiana..." "Aku tak punya pilihan lain. Hanya ini cara menyelipkan darahku di dalam garis pewarisan tahta." "Apa dia tahu kau pelaku sihir hitam?" "Dia tahu, karena itulah ia ingin melahirkan pewaris untukku. Ia juga ingin menjadi abadi..." Mayat hidup Pangeran Reyne pun keluar dari peti mati itu. Grigori berbisik di telinga Pangeran Reyne : "Bunuh Erwin untukku, nak. Bawa kepala tampannya ke sini." Setelah itu, mayat hidup sang pangeran terbang ke langit dan sudah pasti ia menuju ke Istana Mistere untuk melakukan misinya membunuh Erwin. "Tak lama lagi ia akan kembali dengan membawa kepala Erwin. Kau boleh mencium kepala lelakimu untuk yang terakhir kalinya sebelum ia dikuburkan."Grigori tak pernah tahu bahwa Anna sudah memberikan sebuah pelindung untuk Erwin. Anna sengaja menyembunyikan hal itu rapat
Erwin itu kidal. Dan kini, ia kehilangan tangan dominannya itu. Tangannya beserta belati itu jatuh ke lantai. Ia segera memungut belati itu dan mencoba mempertahankan diri dari serangan kakaknya yang membabi buta. Ia hanya bisa bertahan, tak sempat menyerang balik karena kakaknya itu tiba-tiba menjadi sangat kuat."Erwin... Tolong aku..." Kata sang kakak dengan nada memelas yang tidak dibuat-buat. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Pikir Erwin. Tak beberapa lama, beberapa prajurit datang setelah mendengar keributan dari kamar Erwin. Mereka mencoba membantu Erwin yang tangannya terpotong. "Hanya lucuti senjatanya dan tangkap ia dalam keadaan hidup." Perintah Erwin pada prajurit-prajuritnya. "Dan, Gale, panggil yang lain datang kemari." "Aku tidak percaya kita beradu pidang dengan seorang pangeran, di dalam kamar yang mulia raja sendiri." Kata seorang prajurit pada rekannya. "Hanya menghadapi satu orang saja, itu mudah." Namun, mereka begitu kaget pada kekuatan Pangeran Reyne. Ia me
Permaisuri Tiana berjalan ke arah balkon. Kemudian, ia berdiri di atas pembatas balkon. Ditatapnya pemandangan Kota Mistere, Ibu kota Kerajaan Harlow. “Brengsek. Memang beginilah hidup.” Katanya. Ia kemudian menarik napas dalam-dalam. Ia bersenandung sejenak dan menikmati angin sepoi-sepoi yang mengenai wajahnya. Sebuah senyuman kecil muncul di wajahnya sebagai usaha terakhir menemukan kebahagiaan di dalam nasib buruknya. Kemudian, ia melompat. Tubuhnya tidak hancur seperti daging cincang sebagaimana anaknya. Bahkan, ia masih hidup beberapa menit setelah tubuhnya membentur permukaan marmer istana yang keras itu. Ia mati saat dirawat. Malam itu, Permaisuri Tiana sudah meninggalkan dunia yang kejam ini dan menyusul dua anaknya.Di sisi lain, Erwin dan beberapa prajurtinya masih terlibat adegan kejar-kejaran dengan Pangeran Reyne. Rombongan Erwin sampai di halaman istana. Erwin memerintahkan beberapa prajuritnya untuk melawan kakaknya itu, sedangkan ia sendiri memutar otaknya begitu ke
Tangan kiri Anna beralih memeluk punggung laki-laki itu, berpura-pura mencakarnya selayaknya semua gadis yang sedang menikmati percintaan dengan kekasih mereka. Sementara tangan kanannya sendiri mencengkeram tusuk rambut itu semakin erat."Saat ia berada di puncak kenikmatan, ia akan lupa pada segala hal. Ia tidak akan sadar bahwa aku hendak menyerangnya." Dan Anna pun tahu tanda-tanda seorang lelaki yang hendak mengalami ejakulasi, terutama karena ia sudah puluhan kali dipaksa bercinta dengan Grigori sialan ini. Tepat saat Grigori berada di puncak kenikmatan, ia memeluk Anna lebih erat dan matanya terpejam. Saat itulah Anna dengan gerakan secepat kilat menusukkan tusuk rambut itu ke belakang leher Grigori. Grigori tak sadar bahwa lehernya sudah tertusuk sesuatu karena ia sedang berada di dalam puncak kenikmatan tertinggi yang pernah ia raih. Barulah setelah ejakulasinya selesai, ia sadar bahwa Anna telah menyerangnya. "Kau sudah selesai, sayang?" tanya Anna sembari tersenyum licik.