Share

Hantu Tertawa

Erwin pergi ke ruangan di mana sang adik dikurung selama bertahun-tahun. Dan ia melihat adiknya mengamuk sampai mencakari pipinya sendiri.

"Adikku..." Kata Erwin sembari mencoba menenangkan Ragnar. Akhirnya, di dalam pelukan Erwin, Ragnar diam.

Erwin pelan-pelan mengajak sang adik duduk.

"Ada apa denganmu, adikku sayang?"

"Kakak... Kenapa kakak tak pernah berkunjung? Aku sangat ketakutan di sini."

Erwin tiba-tiba merasa bersalah karena ia tak pernah mengunjungi sang adik.

"Aku sibuk. Tahukah kau aku jadi raja sekarang?"

"Kakak adalah raja?"

Erwin mengangguk sambil tersenyum.

"Itu artinya ayah sudah mati?"

"Iya, adikku."

"Kalau begitu tunggu apa lagi, kak. Bebaskan aku dari sini. Perkataanmu adalah hukum mutlak kan? Aku... aku benar-benar menderita. Aku sudah lelah diganggu."

"Siapa yang mengganggumu? Akan aku pukul kepalanya."

Ragnar tiba-tiba terlihat ketakutan, ia menutupi kedua telinganya dengan tangannya.

"Mereka... Para hantu."

"Hantu..."

Erwin sama sekali tak perca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status