Share

72. Menepati Janji

"Cemburu?" Sebastian mengerutkan sebelah alis. Selang satu dengusan, barulah ia menggeleng. "Tentu saja tidak. Aku sudah move on."

"Yayayayaya," oceh Cayden seraya meruncingkan telunjuk ke arah sang paman. Alisnya terangkat tinggi seolah mengejek.

Merasa diragukan, mata Sebastian pun membulat. "Kau tidak percaya padaku?"

Sementara sang balita menutupi tawa dengan tangan, pria itu memutar posisi duduknya. "Ayolah, Cayden. Suatu saat nanti, kau akan mengerti bahwa cinta bukanlah sesuatu yang harus dimenangkan, tetapi dipertemukan. Kita tidak perlu menyia-nyiakan tenaga untuk mengejar seorang wanita yang bukan jodoh kita."

"Jadi, kau sudah mengikhlaskan Amber?" simpul Gabriella tanpa berhenti mengelus kepala putranya.

Tak menduga akan mendapat pertanyaan semacam itu lagi, Sebastian meringis kecil. Sambil melipat tangan di depan dada, ia kembali menyandarkan punggungnya. "Kalau saja aku tahu kalian akan meledekku seperti ini, aku tidak akan membiarkan Amber menceritakannya kepada ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status