Share

Bab 152. Rencana Licik Margareth

Radit keheranan melihat Margareth mendadak tampak begitu panik.

“Ma? Pesan dari siapa?” tanya Radit.

Margareth menunjukkan layar ponsel miliknya, “Dari Hakim ketua. Kita harus cepat membayar janji kita kalau nggak ingin pria gendut itu buka suara. Kita harus cepat-cepat menyerahkan Ayyara.”

Radit seketika ikut panik. Dia baru teringat kalau keluarganya bebas dari jeratan hukum karena bekerja sama dengan hakim ketua, sehingga seolah-olah Ulva adalah pelaku utama dalam masalah penjebakan terhadap Raja. Namun, semua itu tidaklah gratis, sebagai bayarannya mereka harus menyerahkan Ayyara ke hakim ketua walau hanya satu malam.

“Masalahnya ini bukan kerjaan gampang. Bagaimana caranya kita membujuk Ayyara agar mau tidur dengannya?” Radit terlihat gelisah. “kita bahkan gagal menjodohkan Ayya dengan pria tampan dan kaya seperti Marcel, apalagi dengan pria bau tanah. Itu sangat mustahil.”

Margareth berusaha tetap tenang. Otaknya bekerja, bagaimana pun juga dia harus menemukan cara untuk menyer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status