Share

Bab 220. Surat Penangkapan

Suara Ayyara menyadarkan Raja dari lamunan, “Mas?”

“Tunggu sebentar. Aku dalam perjalanan,” jawab Raja, lalu memutus sambungan telepon usai mendapat jawaban dari Ayyara.

Raja bergerak cepat. Dia menghubungi Anton untuk menangkal hal buruk yang tidak diinginkan.

Di dering ke tiga teleponnya terangkat, “Halo, Pak Raja,” sapa Anton dari seberang sana.

Tanpa basa-basi Raja mengutarakan keinginannya. “Ada tugas untukmu. Sekarang Kakek meminta istriku untuk menemuinya. Kamu pastikan kalau dia tidak akan menceritakan masalah itu kepada istriku.”

“Baik, Pak Raja.”

“Pastikan Kakek tidak curiga,” pesan Raja.

“Baik, Pak. Aku mengerti.”

Raja memutus sambungan telepon, lalu menghidupkan mesin mobil dan melajukan menuju rumah sakit umum.

Setiba di rumah sakit, Raja menghentikan mobil di samping Ayyara yang sudah menunggunya di pinggir jalan.

Ayyara masuk dan duduk di samping Raja. Dia langsung mendekatkan wajahnya untuk mencium pipi sang suami.

“Ke rumah Kakek dulu ya, Mas,” pinta Ayyara yang dib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
R Arief Wawang
bulan depan lanjutanya
goodnovel comment avatar
Joni M. Yasin
Mana sambunnya Thor update dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status