Share

Bab 93. Haruskah Aku Mengingatkan Kalian?

Bahri terkesiap mendengar sindiran Raja. Wajahnya mulai memerah karena mengira suami Ayyara itu mengetahui rahasia perselingkuhannya.

Namun, Bahri cepat bersikap setenang mungkin, “Apa maskudmu? Mengada-ngada kamu, mana mungkin aku menyembunyikan rahasia dari kekuargaku,” ucapnya sembari tangan kirinya menggaruk-garuk hidung.

“Benar begitukah, Paman?” tanya Raja.

Walau pertanyaan itu santai, tetapi sudah cukup membuat gerakan tubuh Bahri tampak gelisah, wajahnya pun mulai berkeringat dingin.

“Raja, apa-apaan kamu?” kesal Margareth. “Ngacok, kamu! Jangan menuduh suamiku semba ….” dia mendadak berhenti berucap, dan perlahan satu sudut bibirnya terangkat. “oh jadi kamu cuma ngalihin isu? Kamu sengaja menuduh suamiku biar perselingkuhan istrimu terlupakan? Benar dugaanku, ternyata kamu sendiri yang menjual istrimu ke —”

“Tante!” suara keras Raja memotong ucapan Margareth. “Haruskah aku menjahit atau merobek mulut Tante?!”

Tatapan Raja tampak mengerikan. Dia benar-benar murka, sudah cukup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Hamdani Abdullah
raja goblok
goodnovel comment avatar
Ahmad Rosadi
bego apa gimna sih tu raja, istrinya di hina cuma diem aja
goodnovel comment avatar
wella meitri
Bosan thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status