Share

127. Setelah Insiden

Jantung Nadhif berpacu sekian kali lebih cepat, pikirannya kacau kemana-mana. Ia bingung apakah harus bahagia atau sedih saat ini. Di satu sisi kabar gembira yang semestinya ia syukuri, namun di sisi lain keadaan Nadina yang melemah. Namun sebuah pikiran mengenai perkataan Sadewa pun mengusiknya.

“Tak mungkin jika itu—”

“Nadhif, apa yang kau pikirkan lagi? Tak mau menemui istrimu itu?” pekik Ali sembari menepuk pundak Nadhif saat melihat putranya itu hanya melamun.

Nadhif pun segera berlari masuk ke dalam ruangan itu dan melihat Nadina yang terbaring dengan mata terpejam, sama seperti saat ia membawanya ke rumah sakit tempo hari.

Nadhif melemaskan dirinya dan tampak beruangku wajah di brankar Nadina dengan kedua tangannya.

“Apa yang sebenarnya terjadi, Nadina? Saya benar-benar tak paham apa yang mesti saya percayai saat ini. Kebahagiaan atau sebuah kekecewaan?”

“Semestinya ini adalah hal yang kita syukuri dan kita nantikan bukan? Tapi kenapa dia datang di saat semua ini? Fotomu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status