Share

159. Sosok Ayah

Sajian makan malam kini berderet di meja makan yang telah dikelilingi seluruh anggota keluarga juga tamu mereka malam itu. Makanan yang tampak lezat pun dengan lahap masuk ke dalam setiap mulut.

Beberapa pujian kerap Rayyan berikan setiap menu masakan baru memasuki mulutnya.

“Masakannya sangat lezat, Umi! Umi sangat pandai memasaknya!” pekik Rayyan.

“Pak Rayyan salah! Semua ini Ibu yang masak! Adnan juga ikut bantu! Bantu mencicipi!” pekik Adnan menyela seketika membuat Nadina menoleh ke arahnya dan sedikit mengode agar tak lagi melanjutkan perkataannya.

“Ah, begitu? Wah, maaf sudah salah sangka. Tapi siapa pun yang memasaknya, ini sangat enak! Saya serius! Terima kasih untuk makanannya, Ibu Nadina!” pekik Rayyan.

Nadina tak begitu membalas selain hanya anggukan kecil dan senyum tipis sembari kembali menyuapi Nadhin untuk menghalau tatapan dengan Rayyan.

Beberapa perbincangan kecil dilakukan oleh Ali dan Aminah bersama Rayyan, sementara Nadina memilih merapikan meja makan.

Namu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status