Share

167. Pemuda Lain dari Masa Lalu

Pemuda yang baru saja memekikkan nama Nadina itu berlari mendekat, sementara itu Rayyan apak kebingungan melihat ke arah Nadian yang mencoba mengamati siapa yang memanggilnya.

“Mas Dewa?” lirih Nadina.

“Dewa? Siapa dia, Nadina?” sahut Rayyan lalu turut mengubah arah pandangannya ke arah pemuda yang berlari ke arah mereka itu.

“Mas Dewa?” ulang Nadina lagi saat Arif Sadewa, seseorang yang pernah ia cintai itu berada di hadapannya.

Dewa menoleh ke arah Rayyan dan sedikit melotot.

“Nadina, maaf jika memotong, tetapi apa aku salah mendengar kabar tentang Nadhif?” bisik Dewa.

Nadina seketika tersadar akan hadirnya Rayyan di sebelahnya. Ia segera menghembuskan napas yang sedari tadi ia tahan lalu sedikit menggeser tubuhnya menghadap Rayyan.

“Ini, ini Rayyan! Beliau guru di sekolah Adnan,” tutur Nadina memperkenalkan.

“Dan Rayyan, kenalkan, ini Arif Sadewa, kawan saya dan almarhum Mas Nadhif!” terang Nadina.

Kedua pemuda itu kini saling berjabat tangan dan mulai berkenalan satu sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status