Share

195. Praduga

Nadina menghentikan langkahnya. Ia kembali mengingat tentang Rayyan yang mengatakan bahwa Regina bisa melakukan apapun untuk mencapai tujuannya. Bahkan pembicaraannya dengan Regina tadi banyak menyimbolkan sesuatu dari setiap kalimat yang wanita itu tuturkan.

“Apa mungkin Regina yang mengirimkannya? Tapi apa mungkin masalah sepeeti ini membuatnya bertindak terlalu jauh?” batin Nadina.

Sementara Nadina masih berkutat dengan pikirannya sendiri, Melati yang menyadari ketidakhadiran kawannya itu di sebelahnya segera menoleh ke belakang dan mengerutkan dahi saat menghampiri Nadina.

“Mbak? Kok berhenti? Kalau Melati tidak menengok bisa-bisa mbak ketinggalan di sini, lho!” sergah Melati.

Nadina masih tak menyahut wanita itu seolah masih dengan pikirannya sendiri sementara Melati mulai melambaikan tangannya di hadapan wajah Nadina.

“Mbak?!” pekik Melati seraya menyentak kedua pundak Nadina.

Terkejut dengan sentakan yang Melati lakukan, Nadina tampak terjungkat hingga gelagapan merespons
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status