Share

196. Kisah Sekolah

Siang harinya, Nadina berhalangan untuk menjemput Adnan, dan oleh karena Aminah dan Ali yang akhirnya menjemput cucu mereka.

Sesampainya di pondok, Adnan tampak segera berlari memasuki dalem seolah berita hebat hendak ia bagikan dengan sang ibu.

“Ibu!!” teriak Adnan sementara Aminah hanya bisa terkekeh kecil bersama Ali melihat cucu mereka memiliki semangat yabg tak ada habis-habisnya.

Tanpa diketahui, rupanya Nadina tengah menjelaskan sesuatu kepada seorang klien melalui sebuah platform meeting daring. Adnan yang mengetahui itu segera menutup mulutnya rapat dengan mata yang melotot.

Nadina hanya melirik ke arah sang putra sembari tersenyum kecil dan mengangguk.

“Maaf Ibu, Adnan tidak tahu!” lirih Adnan sembari menyatukan kedua tangannya sebagai kode permintaan maaf kepada sang ibu.

Nadina pun mengangguk lalu Adnan berjalan kembali menuju kamarnya. Bocah itu sudah cukup mandiri untuk segera membersihkan dirinya, mengganti pakaian dan merapikan peralatan sekolahnya sepulang dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status