Share

82. Diminta Bapak

“Nadhif minta maaf atas semua ini, Pak! Nadhif tahu ini semua salah Nadhif hingga membuat Nadian sekecewa itu,” tutur Nadhif sembari menunduk di hadapan Harun yang kala itu telah tiba di pondok dan menemuinya.

“Katakan kepada saya dengan lantang dan jelas, Nadhif. Kamu mencintai putri saya, Nadina, atau tidak?!” sergah Harun.

“Saya telah bersumpah di pada akad itu, Pak! Bahkan saya telah memutuskan untuk mencintai putri bapak sebelum akad saya ucapkan hari itu. Saya mencintai putri bapak. Saya berani jamin rasa itu tidak pernah berubah bahkan sampai detik ini,” tutur Nadhif.

“Apa kamu yakin? Bagaimana dengan wanita itu yang lebih paham agama dan jauh lebih mengenalmu daripada Nadina? Bagaimana jika dia mencintaimu?” tanya Harun dengan tatapan tajam.

“Saya telah memilih untuk mencintai Nadina selama hidup saya dan di kehidupan selanjutnya. Saya mencintai Nadina, Pak!” tutur Nadhif.

“Nanti sore jemput istrimu kembali! Jika kamu mencintainya, seharusnya kamu tahu apa yang semestinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status