Share

IBU MERTUA

" Aleeza!!! " Panggil ibu khoir setengah berteriak.

Aleeza  yang sedang melipat baju di kamar pun segera keluar.

" Iya buk, ada apa?? " Tanya Aleeza dengan lembut.

" Kamu itu jangan di kamar terus, lihat pelataran rumah kita, banyak daun berjatuhan. Sebagai menantu, seharusnya kamu itu membersihkan nya" Tegur ibu khoir.

" Iya bu, tadi Aleeza pikir setelah selesai pekerjaan aleeza, aleeza akan menyapu halaman depan. Tapi sekarang aleeza masih melipat pakaian mas Reyhan " Jawab aleeza.

" Nggak usah banyak alasan, ibu mau ngajar di pondok. Kamu harus membersihkan semua itu. Jangan lupa masak makanan untuk makan malam" Titah ibu Reyhan.

" Tapi bu... " Kejar Aleeza.

Belum selesai ucapan Aleeza, sang ibu mertua sudah memotong nya.

" Dengar Aleeza!! Abah, ibu, dan Reyhan itu ngajar di madrasah pondok setiap sore. Sementara itu, kamu hanya diam saja di rumah, jadi kamu yang harus mengerjakan semua itu" Ucap Ibu khoir telak.

Tak ingin  terjadi perdebatan yang lebih lanjut, Aleeza memilih bungkam dan mengerjakannya apa yang ibu mertua nya perintahkan.

Sepeninggal ibu mertua nya, Alergi pun segera menyapu halaman depan, lalu mulai berkutat dengan peralatan dapur.

Setelah memastikan tombol magic com nya COOK, Aleeza pun segera membuka kulkas untuk melihat bahan makanan apa saja yang masih tersisa.

Bibir gadis cantik itu mengembang sempurna, saat dirinya melihat ada ikan lele, sawi, selada, tempe, tahu dan berbagai jenis sayuran lainya.

" Alhamdulillah, banyak banget pilihan nya yang masih bisa di olah " Gumam Aleeza.

Gadis cantik yang sudah menjadi istri orang itu pun mengambil nampan dan mulai mengisinya dengan berbagai jenis sayuran yang hendak di masaknya. Setelah selesai, ia mulai berperang memasak beberapa hidangan untuk makan malam keluarga suami nya.

Satu jam kemudian, Aleeza berhasil memasak beberapa menu makan malam. Setelah ia menata makanan itu di meja makan, ia pun membersihkan diri dan melakukan sholat Asar.

"Assalamu'alaikum... " Suara Reyhan sambil membuka pintu kamar mereka.

Aleeza yang tengah menyempurnakan penampilan nya untuk menyambut kepulangan Reyhan pun tersenyum simpul.

" Wa alaikum salam, sudah pulang mas? " Jawab sekaligus tanya Aleeza.

Tak lupa, Aleeza pun mencium punggung tangan Reyhan dan membantu Reyhan menyimpan kitab nya di Almari.

" Sudah sayang... " Jawab Reyhan.

********

Malam itu, setelah sholat isya berjamaah, Abah, ibuk, Reyhan, dan Aleeza makan malam bersama. Di atas meja makan panjang itu, ada lele bumbu rujak, tempe goreng, tahu goreng, sayur asam, dan sambal terasi.

Seperti biasa, Aleeza akan melayani suami nya dahulu sebelum mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

" Em... Enak. Siapa yang masak tadi? " Ucap Abah.

Belum sempat Aleeza menjawab pertanyaan ayah mertua nya itu, sang ibu mertua pun menjawab.

" Ya jelas ibu lah bah... Bukankah dari dulu masakan ibu selalu enak? " Kata ibu khoir.

" Iya bu, Abah pikir yang masak Aleeza " Jawab Abah.

" Engga lah bah.... Aleeza kan masih pengantin baru, biar dia belajar dulu. dia pastinya juga masih lelah setelah acara kemarin. Iya kan nduk??" Ucap Ibu khoir sambil matanya mendelik ke arah Aleeza.

Mau tak mau, Aleeza pun mengangguk, meng iya kan ucapan sang ibu mertua.

Selesai makan malam, Aleeza membantu ibu mertua nya membereskan meja makan itu.

" Yang... Tadi makanan nya suka nggak?? " Tanya Reyhan.

Aleeza pun terdiam mendengar pertanyaan itu.

" Sayang... Kalau kamu nggak suka, besok biar ibu masak menu yang lain" Ucap Reyhan lagi. Tangan laki-laki itu, menggenggam tangan sang istri.

" Menurut mas Rey, makanan tadi enak nggak??" Ucap Aleeza bertanya balik.

" Enak banget dek. Lebih enak dari biasanya " Jawab Reyhan.

" Mas percaya nggak, kalau yang masak tadi Aleeza? " Tanya Aleeza.

" Oh, pantesan... Rasa masakan nya beda" Jawab Reyhan.

" Iya mas... " Jawab Aleeza.

Setelah perbincangan singkat itu, kedua sejoli itu pun tidur.

*********

Tring....

Aleeza terbangun saat mendengar suara Alarm dari ponsel nya. Mata gadis itu pun  terbuka dengan sempurna saat melihat jam di ponsel nya. Ia bergegas merapikan rambut nya dan menuju kamar mandi.

Usai membersihkan diri, Aleeza menyalakan knop kompor dan merebus air untuk membuat kopi dan teh.

Sudah menjadi kebiasaan di keluarga itu, bahwa setiap pagi mereka semua akan menikmati secangkir kopi ataupun teh dengan roti, wafer, pisang goreng, atau jajanan lain nya.

Setelah semua siap, Aleeza mulai menyapu dalam rumah dan halaman.

Tak lama kemudian, abah, ibuk, dan reyhan pulang dari masjid. Aleeza segera menyongsong kepulangan suami nya dan mencium punggung tangan nya.

" Loh, Aleeza tidak ke masjid? " Tanya Abah.

" Aleeza halangan abah... " Jawab Aleeza.

" Rajin banget menantu abah ini, sepagi ini sudah beres beres" Puji Abah.

Setelah itu, mereka semua berganti pakaian, lalu bersantai sambil menikmati secangkir kopi atau teh dan singkong goreng buatan ku.

" Enak nduk... " Komentar Abah usai menyuapkan singkong goreng itu di mulut nya.

" Alhamdulillah, Terima kasih Abah " Jawab Aleeza.

" Yang... Singkong nya dari mana? " Tanya Reyhan sambil berbisik pada Aleeza.

" Dari dalam kulkas mas.. " Jawab Aleeza sambil nyengir .

Mereka semua berbincang-bincang dan bercanda bersama. Bahkan, sekarang ini kicauan burung-burung mulai bersahutan. Mentari pagi pun mulai menampakkan diri dan menyinari dunia.

" Ya sudah, Abah mau ke kantor dulu" Pamit Abah. Beliau pun berdiri dari duduk nya dan melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

" Ibu juga mau ke pasar, ada beberapa bahan makanan yang ingin di beli" Ucap Ibu  khoir yang turut berdiri dan meninggalkan Reyhan serta Aleeza.

" Mas, pagi ini ada acara nggak? " Tanya Aleeza.

" Ngga ada yang... Mas masih libur hingga tiga hari ke depan " Jawab Reyhan.

Aleeza pun tersenyum mendengar Jawaban itu, karena pagi ini, ia berniat mengajak suami nya untuk sekedar jalan jalan menyusuri kampung.

" Ada apa? " Tanya Reyhan yang melihat Aleeza senyum senyum sendiri.

" Hehehe... Aleeza tadi berniat mengajak mas Rey keliling kampung " Jawab Aleeza.

" Oke, nanti setelah kita sarapan ya" Jawab Reyhan.

" Iya mas" Balas Aleeza.

Setengah jam kemudian, bu khoir sudah pulang dengan di antar putera ke dua nya.

" Rey... Kalau ibu ke pasar itu ya di anterin, masak ibu di suruh ke pasar sendiri sih?! " Ucap mas kamal.

Putera Abah dan ibu ada lima, dan Reyhan adalah Putera ke empat. Saudara nya yang pertama perempuan, sementara yang lain nya laki-laki.

" Iya mas, tadi ibu juga nggak minta di antar kok" Jawab Reyhan.

"  Apa kamu bilang? Nggak usah membalikkan omongan Rey, kalau pun kamu nggak mau antar ibu, kamu tinggal bilang sama mas, malah membolak-balikan omongan. Ya sudah, mas capek mau pulang " Ucap mas kamal. Lalu, laki-laki yang sedikit lebih tua dari Reyhan itu pun balik kanan dan pulang.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status