Share

NENEK LAMPIR

"Asyik.... Melon dingin... " Pekik keyra girang.

" Hilih cil, bocil... Yang nggak kamu mau itu apa??" Tanya mas Reyhan.

" Batu, kayu, om kamal, dan om Reyhan " Jawab keyra sambil menjulurkan lidah nya mengejek mas Reyhan.

" Eh, bocah.... Kok om kamal juga sih?? " Protes mas kamal.

" Iya, soalnya.... Keyra harus berfikir ribuan kali untuk makan om kamal dan om Rey, kan kalian jelek... Wleekkk" Jawab keyra.

" Sudah sudah.... Makan buah nya aja dek, nggak usah ladenin om mu" Ucap ku.

" Betul tante.... Daripada darah tinggi aku. Hahaha " Jawab keyra , yang lagi lagi memantik tawa di antara kami semua.

Perlahan.... Aku merasakan Damai. Pasalnya, kehadiran bocil berusia 9 tahun itu benar-benar membuat suasana menjadi adem. Mungkin, jika keyra hadir di tengah-tengah kami... Aku tak akan merasakan stres jika menghadapi ibu mertua ku.

Perkumpulan keluarga seperti inilah yang ku harapkan, yang tidak ada unsur pamer seperti kemarin kemarin. Yang tidak di bumbui rasa sesak oleh ucapan mas kamal,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status