Share

SI TUKANG MARAH

Baru makan dua suapan, Tiba-tiba.... Terdengar bunyi klakson penjual sayur yang lewat.

" Kalian makan aja dulu, Aleeza mau membeli sayuran " Pamit ku.

Abah, mas Reyhan, dan ibu mertua hanya mengangguk kan kepala sebagai persetujuan. Aku pun membenahi jilbab ku dan bergegas keluar.

" Eh eh eh.... Nyonya nya keluar rumah loh bu ibu... " Ucap mpok jamilah.

" Iya mpok jum... Biasanya juga cuma di kamar aja sama laki nya" Sahut bu ida.

Huft....

Aleeza menghembuskan nafas pelan, berharap ia kebal dengan segala ocehan tetangga nya.

Lalu, gadis manis itu langsung memilih bahan masakan untuk mengisi kulkas di rumah mertua nya.

Dengan cekatan, Ia mengambil cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, seledri, kentang, tahu, tempe, tongkol, sawi, kubis, wortel, toge, kulit pangsit dan jagung manis.

" Sudah mang, ini berapa ya? " Ucap Aleeza sambil menyodorkan belanjaan nya pada mang udin.

" Tujuh ribu, delapan ribu, sepuluh ribu, lima ribu, tiga ribu, empat belas ribu, lima ribu, enam ribu, delapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status