Hosh... Hosh... Hosh....Kedua sejoli itu tampak sama sama melepaskan pagutan nya karena hampir kehabisan nafas. Dan beberapa detik kemudian, kedua nya kembali berpagutan dengan mesra.Mereka tampak saling menikmati kecupan itu , mereka berbagi rasa dan melakukan pendekatan lewat sebuah kegiatan yang halal bagi pasangan suami istri.Mereka berdua saling bercumbu dan meluapkan gairah yang menggebu-gebu. Aleeza dengan ikhlas dan selalu bersedia jika sang suami meminta hak nya.*******Tot... Tot... Tot....Mendengar klakson bunyi bunyi an khas mang sayur yang lewat, Aleeza bergegas merapikan jilbab nya dan keluar untuk membeli beberapa bahan masakan." Eh, nyonya.... Tumben banget nih keluar, mau belanja sayur apa nya?? " Tanya mbokdhe jum sewot.Aleeza yang baru saja bergabung dengan mereka untuk memilih sayuran, segera menghentikan aktifitas nya hanya untuk menjawab pertanyaan mbokdhe jum." Saya mau beli sayuran mbokdhe... " Jawab Aleeza ramah." Ealah ning, biasanya kan bu khoir tuh
Rey, kamu nggak curiga? " Tanya abah." Kenapa bah?? " Jawab Reyhan." Biasanya, wanita kalau hamil muda seperti istri mu itu... " Ucap abah." Ah, masa sih bah... Sepertinya belum deh, Aleeza cuma pengen aja kok" Jawab Aleeza." Ya sudah, nanti coba di tes aja... " Saran abah." Nggih bah... " Jawab Aleeza dan Reyhan kompak.Mereka semua pun kembali melanjutkan sarapan dengan menikmati menu lezat yang Aleeza hidangkan." Nduk, abah nanti pengen makan sama sayur sop, buatin ya... " Pinta abah." Iya bah, siap... " Jawab Aleeza.Abah Reyhan merasa sangat senang mendapatkan menantu seperti Aleeza. Ia sangat pintar memuaskan lidah nya. Gadis cantik itu sangat terampil mengolah sayuran menjadi masakan yang lezat. Ia juga sangat ramah dan santun pada siapapun.Selesai sarapan bersama, Reyhan membantu Aleeza untuk membereskan meja makan dan mencuci piring." Sayang.... " Panggil Reyhan mesra." Iya mas.... Ada apa? " Tanya Aleeza." Mau keluar nggak yang?? " Tanya Reyhan balik." Kemana?? "
Setelah selesai memesan makanan, Reyhan menggandeng tangan Aleeza untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Ia memilih duduk di sebuah gazebo yang berada sedikit ke dalam dengan latar belakang persawahan dan hembusan angin sepoi sepoi." Yang... Mungkin ini kencan pertama kita " Bisik Reyhan pada telinga Aleeza.Mendengar penuturan sang suami, Aleeza pun tersenyum penuh arti." Iya mas.... Kencan setelah halal hahaha" Jawab Aleeza sambil tertawa.Tak lama kemudian, seorang pelayan cowok yang menggunakan celana levis dan kaos hitam menghampiri mereka. Di tangan nya ada sebuah nampan yang berisi dua mangkuk bakso dan dua gelas es kelapa muda ( es degan)." Silakan di nikmati, mas... Mbak.. " Ucap pelayan itu ramah setelah menghidangkan pesanan Aleeza dan Reyhan." Terima kasih " Jawab Aleeza dan Reyhan kompak.Setelah kepergian pelayan itu, mereka berdua menikmati semangkuk bakso mercon sambil melihat lihat pemandangan dan ngobrol ringan.Mata Aleeza berbinar saat sendok nya membelah sebu
Mbak najwa adalah Puteri sulung keluarga ini. Ia adalah sosok yang mudah berbaur dengan orang lain. Pembawaannya ceria, ramah, dan supel. Ia juga merupakan salah satu saudara mas reyhan yang sangat akrab dengan ku. Ia sangat pandai memposisikan dirinya, dimanapun ia berada." Alhamdulillah..... Selamat ya dek... Mbak benar-benar turut bersuka cita mendengar kabar kehamilan mu dari reyhan " Ucap mbak najwa." Terima kasih mbak... " Jawab ku.Hari ini aku merasa sangat bahagia, lantaran beberapa kakak ipar ku turut bersuka cita atas kehadiran calon buah hati ku. Bahkan, mbak Najwa bekali kali memeluk ku dan membelai lembut perut ku.Setelah semua berkumpul, terlebih dahulu kami melaksanakan shalat maghrib berjama'ah. Lalu , semua mengambil posisi di meja makan untuk makan bersama." Aleeza, kamu harus makan yang banyak. Biar kamu, dan debay nya sehat" Ucap mbak Najwa sambil meletakkan lima tusuk sate kambing di atas piring ku. Begitu juga dengan ibu mertua yang mengambilkan beberapa c
"Asyik.... Melon dingin... " Pekik keyra girang." Hilih cil, bocil... Yang nggak kamu mau itu apa??" Tanya mas Reyhan." Batu, kayu, om kamal, dan om Reyhan " Jawab keyra sambil menjulurkan lidah nya mengejek mas Reyhan." Eh, bocah.... Kok om kamal juga sih?? " Protes mas kamal." Iya, soalnya.... Keyra harus berfikir ribuan kali untuk makan om kamal dan om Rey, kan kalian jelek... Wleekkk" Jawab keyra." Sudah sudah.... Makan buah nya aja dek, nggak usah ladenin om mu" Ucap ku." Betul tante.... Daripada darah tinggi aku. Hahaha " Jawab keyra , yang lagi lagi memantik tawa di antara kami semua.Perlahan.... Aku merasakan Damai. Pasalnya, kehadiran bocil berusia 9 tahun itu benar-benar membuat suasana menjadi adem. Mungkin, jika keyra hadir di tengah-tengah kami... Aku tak akan merasakan stres jika menghadapi ibu mertua ku.Perkumpulan keluarga seperti inilah yang ku harapkan, yang tidak ada unsur pamer seperti kemarin kemarin. Yang tidak di bumbui rasa sesak oleh ucapan mas kamal,
Baru makan dua suapan, Tiba-tiba.... Terdengar bunyi klakson penjual sayur yang lewat." Kalian makan aja dulu, Aleeza mau membeli sayuran " Pamit ku.Abah, mas Reyhan, dan ibu mertua hanya mengangguk kan kepala sebagai persetujuan. Aku pun membenahi jilbab ku dan bergegas keluar." Eh eh eh.... Nyonya nya keluar rumah loh bu ibu... " Ucap mpok jamilah." Iya mpok jum... Biasanya juga cuma di kamar aja sama laki nya" Sahut bu ida.Huft....Aleeza menghembuskan nafas pelan, berharap ia kebal dengan segala ocehan tetangga nya.Lalu, gadis manis itu langsung memilih bahan masakan untuk mengisi kulkas di rumah mertua nya.Dengan cekatan, Ia mengambil cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, seledri, kentang, tahu, tempe, tongkol, sawi, kubis, wortel, toge, kulit pangsit dan jagung manis." Sudah mang, ini berapa ya? " Ucap Aleeza sambil menyodorkan belanjaan nya pada mang udin." Tujuh ribu, delapan ribu, sepuluh ribu, lima ribu, tiga ribu, empat belas ribu, lima ribu, enam ribu, delapan
Aku menangis sampai tergugu. Hingga tak sadar, jika mas Reyhan sudah pulang dan berdiri di depan ku." Sayang... Kamu kenapa?? " Tanya mas Reyhan panik saat melihat wajah ku yang sudah banjir oleh air mata.Ku lihat lelaki berwajah teduh itu, ia berjongkok di hadapan ku. Menghapus air mata ku, dan merengkuh ku dalam pelukan nya. Hingga membuat tangis ku semakin kencang." Aleeza.... Kamu kenapa?? " Tanya mas Reyhan lagi." Engga mas, Aleeza tidak kenapa kenapa " Jawab ku sesenggukan."'Sudah sudah.... Masuk yukk" Bujuk mas Reyhan.Aku pun mengangguk dan mengikuti langkah nya menuju rumah. Saat ini, bukan hanya hati ku yang sakit hingga membuat diri ku menangis sesenggukan. Tetapi, aku benar-benar merasa capek, pusing, dan perut ku terasa sangat nyeri seperti di tusuk tusuk.Setelah masuk kamar, mas Reyhan membantu ku melepas jilbab, ia juga membantu ku beralih posisi untuk sandaran pada kepala ranjang." Kamu kenapa?? Di marahi ibu lagi?? Sakit?? Atau kenapa?? " Tanya nya." Engga mas
Jika mengingat itu, tentu saja aku kembali menangis. Aku teringat dengan tatapan penuh cinta nya. Teringat dengan perhatian kecil nya. Teringat dengan kebaikan hati nya. Dan... Teringat pada semuanya tentang nya.Kriet....Segera ku hapus air mata ku, saat mendengar suara pintu kamar ku yang terbuka." Sayang.... Nih, di minum dulu" Ucap mas Reyhan yang sudah membawa segelas teh hangat di tangan nya." Makasih mas, " Jawab ku sambil merubah posisi menjadi duduk dan meraih teh itu dari tangan kekar nya."Aish..... " Rintih ku sambil memegangi perut yang terasa sangat kram." Kamu kenapa?? " Tanya mas Reyhan." Kram mas... " Jawab ku.Laki laki yang berada di hadapan ku itu bergegas mengambil minyak kayu putih, dan membalurkan di perut ku. Sementara itu, aku hanya terdiam dengan perlakuan manis nya." Sayang.... Kamu kalau sakit itu bilang ya... Jangan buat mas khawatir. Maafkan atas nada tinggi mas tadi ya... " Ucap mas Reyhan lembut." Emmmm... " Jawab ku sambil mengangguk." Ya udah,