Share

Bab 61

Mereka bertiga akhirnya mengobrol kesana kemari, hingga hujan benar-benar reda. Hanya menyisakan air di atas tanah yang masih menggenang, juga air yang  tertinggal di permukaan dedaunan. Menetes jatuh, seperti embun pagi. 

"Hujannya sudah hilang. Ayo jalan lagi,"

Cakra beranjak dari tempat duduk yang digunakan sejak satu jam yang lalu. 

"Benar, sudah reda. Sebaiknya kita segera jalan lagi saja," Salah satu pengendara lain itu menyahut. Keduanya segera naik ke atas motor model lama. Namun, bagi pekerja kasar seperti mereka jadi sangat cocok. 

Sementara cakra dan Lidya juga berjalan perlahan, mendekati motor mereka yang basah kuyup tersiram air hujan.

Perjalanan usai hujan deras tadi, membuat badan jalan jadi basah dan semakin licin. Medan yang berkelok-kelok dan tanjakan, membuat Cakra harus berkonsentrasi penuh dalam kendali stang motornya. 

Hal itu, tentu saja menimbulkan Lidya terkekeh melihatnya. Padah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status