Share

18. Permulaan (Bagian B)

18. Permulaan (Bagian B)

Galuh bergedik horror sambil merangkul Gitok.

"No, no, Adek gak suka, Adek gak mau, Adek gelayyyyy!" Balasnya tak kalah mendayu.

Pecah sudah tawa mereka bertiga, bahkan kernet Gitok sampai tersandung batu bata karena melihat candaan mereka yang lumayan menjijikkan. Torik segera merangkul Gitok dan juga Galuh menuju depan warnetnya yang sudah tersedia kursi untuk duduk-duduk.

"Gimana, Bang? Ada yang kurang bahannya?" tanya Galuh saat mereka sudah duduk dengan santai di teras warnet Torik.

"Sejauh ini enggak ada, entar kalau ada yang kurang, si Usman udah pesan suruh ngambil aja di panglong Wak Adi," kata Gitok sambil menyalakan rokoknya.

Galuh mengangguk mengerti, dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Di sini lah nanti dia mencoba membangun usaha, yang diharapkannya menjadi besar dan dia bisa membahagiakan Ellena.

"Kamu mau ke mana? Cuma mau mengantar semen?" tanya Torik pada Galuh sambil menunjuk beberapa sak semen, yang ada di atas jok motor milik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status