Share

35. Sebuah Keputusan (Bagian B)

35. Sebuah Keputusan (Bagian B)

Wajahnya memerah, sama seperti wajah Bang Gery yang juga memerah karena darah keluar dari hidungnya yang aku yakin pasti patah.

"Galuh! Sudah!" ucap Ibu sambil menahan lengan Bang Galuh.

"Luh, sadar!" Kak Ambar juga ikut menghalangi. “Nggak begini caranya, Dek!” kata Kak Ambar lagi.

"Biar saja! Manusia laknat seperti dia memang perlu dikasih pelajaran, Bu. Kalau cuman pakai kata-kata, pasti tidak mempan!" sungut Bang Galuh dengan nada tajam. "Jangan berani kau menyakiti istriku, kalau tidak kau tanggung sendiri akibatnya!" kata Bang Galuh lagi.

Bang Gery mengusap darahnya yang masih mengalir di hidungnya, wajahnya sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah. Tapi, setitik rasa takut terlihat di sana.

"Ambar, obati aku!" titahnya sok berkuasa.

Aku bisa melihat Kak Ambar mendengus dan melengos untuk duduk lagi di sofa, tidak mengindahkan sedikitpun perintah Bang Galuh. Kakak iparku itu mengacuhkan semua yang terjadi pada Bang Gery.

"Ambar, dasar istri durh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status