Share

45. Kejujuran (Bagian B)

45. Kejujuran (Bagian B)

Namun suasana yang sepi, dingin dan sunyi, mampu membuat telinga kami semua mendengar ucapan lirih Kak Ambar dengan sangat jelas.

"Kapan?" tanyaku lagi.

"Lima bulan yang lalu!" katanya singkat.

Allah, Allah, Allah ….

Lima bulan yang lalu? Itu sudah sangat lama.

"Astaghfirullahaladzim." Aku mengelus dada pelan. "Kakak tahu?" tanyaku memastikan.

Dia mengangguk singkat dan membuang nafas kasar. Matanya menatap jendela kamar Ibu dengan pandangan kosong, bulir bening yang sedari tadi ditahannya akhirnya jatuh juga.

"Malam itu, Ibu menginap di rumah bude. Dia pulang sambil bernyanyi senang, aku mengintrogasinya dan dia pun mengakui. Aku marah, mengamuk sejadi-jadinya! Aku menamparnya, tapi dia berang dan kalap melakukan KDRT pertamanya malam itu," katanya pelan.

"Kakak hancur, tapi tubuh kakak yang sakit tidak sebanding dengan hati kakak yang terkoyak habis. Apa hebatnya Tuti? Apa kurangnya aku? Kakak selalu mempertanyakan hal itu padanya," kata Kak Ambar lagi.

Ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status