Share

46. Keakraban (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas

46. Keakraban (Bagian A)

Pagi - pagi sekali aku sudah bangun dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga di rumah Ibu, Kak Ambar dan Ibu belum bangun. Tadi malam mereka tidur sekamar, karena kelelahan menangis mereka tertidur sambil berpelukan.

Bang Galuh pun terpaksa tidur bersama Ibra, takut bocah itu terbangun di tengah malam dan mencari mamanya. Sedangkan aku tidur di kamar kami bila menginap di rumah ini, yaitu kamar Bang Galuh sewaktu masih bujang.

Setelah selesai memasak dan menghidangkan di meja makan, aku pun segera membilas cucian yang terlebih dahulu sudah digiling di mesin cuci. Semuanya aku kerjakan dengan cepat, bagaimanapun juga hari ini kami akan sangat sibuk.

Selain mengurus kasus Bang Gery, aku juga harus ke kebun untuk memastikan beberapa hal dengan Wak Sarkam karena dia baru saja menelpon dan mengatakan kalau bibit sawit yang kami pesan baru saja datang.

Selain itu aku juga harus ke panglong Wak Adi untuk membeli tambahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status