Share

Amatiran!

Mereka semua benar-benar mencari Baron di semua jalanan, bahkan mereka tidak melewatkan tempat-tempat kecil yang memungkinkan untuk Baron bersembunyi.

“Di mana dia?! Bisa gawat kalau Bos tahu kita tidak bisa menemukan dia!”

Saat Baron melihat sebuah kesempatan dengan menemukan seseorang yang datang sendiri ke tempatnya, Baron langsung menyergap orang itu dari belakang dan melakukan Rear naked choke dan membuat orang itu pingsan dengan seketika.

Baron membawa orang itu dan menyembunyikan dia di tong sampah, setelahnya Baron memperhatikan semua kondisi di lingkungan itu, yang dimana tidak memungkinkan untuk Baron menghindari pertarungan. Sebuah jalan yang sempit dan juga padat.

Saat Baron sedang memperhatikan, tiba-tiba seseorang dengan pisau lipat menemukan Baron dan menodong Baron dengan pisau kecil itu.

“Ketemu juga!”

Sebuah tindakan konyol ketika menodong seorang Jendral besar hanya dengan bermodalkan pisau lipat kecil yang tidak ada artinya bagi Baron Vasilias yang sudah menghadapi gempuran senjata.

Baron hanya tersenyum saja seraya berkata, “Pisau kecil itu, hal yang sepele bagiku!” dengan wajahnya yang tidak menampilkan perasaan takut maupun cemas, “Kamu tahu sendiri kan? Orang yang paling berbahaya itu apa? Yaitu, orang yang bisa menggunakan semua barang menjadi senjatanya!”

Tanpa disadari orang tersebut, Baron sudah melepaskan ikat pinggangnya dan kepala ikat pinggang kulit itu Baron hantamkan dengan kuat hingga orang tersebut sedikit terjatuh, Baron juga melanjutkannya dengan membantingnya ke tanah lalu kembali melakukan RNC.

“To….tolong…”

Suara orang tersebut mengundang banyak perhatian dari beberapa rekannya.

Mereka semua melihat ke arah Baron Vasilias yang kini sudah berdiri menatap mereka dan kembali menggunakan ikat pinggangnya.

“Mencariku?” tanya Baron yang diselingi dengan senyuman.

Mereka melihat rekan mereka yang sudah pingsan dibuat oleh Baron, tapi itu tidak membuat mereka takut karena di pikiran mereka itu semua hanyalah kebetulan, tidak mungkin juga Baron akan melawan mereka semua secara bersama.

“Kamu, Baron kan?” tanya seseorang yang bertubuh besar dan cukup tinggi, serta berambut gondrong.

“Sepertinya, memang mereka mencariku dan dia adalah ketuanya,” batin Baron.

“Untuk apa mencariku?”

Mereka tanpa banyak bicara mengeluarkan senjata mereka, ada yang menggunakan pisau lipat dan juga stick baton.

“Lebih baik kamu menyerah, daripada harus melawan kami semua!”

“Menyerah? Dalam hidupku, aku hanya satu kali menyerah tapi untuk diriku yang sekarang menyerah hanyalah omong kosong!” ujar Baron.

“Kalian berdua, maju!”

Dua orang dengan membawa stick baton menyerang, tapi serangan itu terlihat seperti serangan amatir di mata Baron Vasilias.

“Dasar amatiran!”

Baron tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk menyerang mereka, hanya dengan satu pukulan bisa menumbangkan mereka.

Buaghh!

“Yah, sepertinya memang benar aku harus menahan diri. Tapi, jika aku menggunakan tangan kosong saja rasanya ada yang kurang.”

Baron mengambil stick baton dari salah satu orang yang telah ia tumbangkan.

Baron mengarahkan stick itu dan menyuruh mereka untuk maju, “Nah, majulah!”

Mereka maju satu persatu, satu orang pertama maju dan langsung mencoba untuk menusuk Baron, tapi Baron dengan mudah menghindar dan memukul kaki orang itu.

Orang tersebut pun jatuh, lalu disusul yang kedua dan ketiga, mereka berencana untuk menyerang Baron secara bersama-sama tapi itu bukanlah hal yang rumit. Baron hanya cukup mundur satu langkah dan memukul punggung mereka.

Melihat itu, ketua dari kelompok tersebut berniat menyerang Baron dengan mengerumuninya. Tapi, Baron mencegah itu dan melakukan tackle kepada pemimpin tersebut.

“Dasar b*d*h! Daritadi dong kalau kau menyerang bersama!” ujar Baron yang langsung disusul dengan hantaman ke wajah ketua kelompok tersebut.

Tiba-tiba ada suara datang dari arah belakang, dan itu adalah Nolan serta beberapa pasukan yang ia bawa.

“Itu dia! Tangkap mereka semua!” ujar Nolan.

Nolan hanya membawa 5 orang, tapi mereka semua dengan mudahnya mengalahkan anak buah dari pria tersebut.

Pria tersebut melihat itu dan ketakutan, tubuhnya gemetar tidak karuan. Baron mengangkatnya dan melemparnya ke arah Nolan.

Nolan langsung mengarahkan pria itu ke suatu dinding, dan ia melihat ke arah Baron.

“Jendral! Apa Jendral tidak apa-apa?!” tanya Nolan.

Pria tersebut semakin ketakutan, karena Baron memiliki banyak orang yang siap menjaganya, meskipun pria tersebut tidak bisa memahami ucapan Nolan tetapi pria itu memiliki insting bahwa Baron adalah orang yang berbahaya.

“Aku tidak apa-apa, lagian mereka hanya seperti preman kecil bagiku,” ucap Baron dengan berjalan ke arah Nolan. “Tapi, siapa yang menyuruhmu!” tanya Baron kepada pria itu.

“Sial! Dia ternyata orang yang berbahaya! Kenapa dia berbeda dengan yang diberitahu, katanya dia orang lemah tapi apa ini?!” batinnya.

Baron melihat tangan pria itu dan terlihat ada sebuah tato, maka Baron membuka baju pria tersebut dan terlihat sebuah tato kalajengking di tangan kanan.

“Periksa mereka semua! Apa mereka punya tato yang sama!” perintah Baron.

Para ajudan Baron Vasilias membuka pakaian mereka semua, dan ditemukan tato yang sama bergambar kalajengking. Baron hanya bisa memastikan bahwa mereka adalah sekelompok geng yang disuruh oleh seseorang untuk menyerang Baron.

“Tato kalajengking? Tapi, ukurannya berbeda. Berarti, ada Hierarki tersendiri.”

Nolan yang melihat itu seakan mengetahui siapa mereka, Nolan memberitahukan hal tersebut kepada Baron.

“Jendral, mereka adalah Geng Scorpion West, mereka adalah kelompok yang biasa melakukan kekerasan kepada target dan perlindungan kepada sang klien!” ujar Nolan.

Baron tersenyum tipis dan melihat ke arah pria tersebut.

“Ho, menarik. Siapa yang menyuruhmu? Kurasa, dia adalah orang terdekatku!”

“Kami…kami tidak bisa menyebutkan siapa klien kami!”

Nolan memang tidak paham dengan ucapannya, tapi ia mengerti akan kondisinya. Nolan sempat akan mengeluarkan senjata api yang ia bawa bersamaan dengan ajudannya yang lain. Tapi, Baron melirik memberi tanda bahwa Nolan tidak perlu melakukan itu.

Pria tersebut sempat melihat ke arah Nolan dan ia melihat senjata yang dibawa oleh Nolan, tapi Nolan mengurungkan niatnya setelah dilirik oleh Baron.

“Hanya dengan lirikan! Dia takut dengan target?!”

Baron mengangkat tangannya dan memperlihatkan ke arah pria tersebut, lalu Baron meninju dinding hingga retak.

“Aku masih harus menahan diri, karena aku masih tergabung dengan satuan! Tapi, itu semua bisa berbalik jika kamu tidak menjawab. Jadi, siapa yang menyuruhmu?”

Pria tersebut gemetar semakin kuat hingga ia terkencing di celananya.

“I-ivan!”

Baron hanya tersenyum tipis mendengar nama Ivan disebutkan oleh pria tersebut.

“Ivan, ya? Yah, si b*d*h itu memang tidak belajar dari kesalahan, kira-kira harus ku apakan dia ya?”

“Klien kami mengenal dengan pemimpin kami, tapi…kami sungguh tidak tahu alasannya, kamu hanya disuruh membawa target ke suatu tempat!”

Pria tersebut tiba-tiba membeberkan rencana yang akan dilakukan oleh gengnya, dan diketahui Ivan mengenal dengan baik pria yang memimpin geng Scorpion West.

“Nolan, lepaskan dia!” ujar Baron, Baron memegang pundak pria itu.

“Siapa namamu?”

“M-marco!”

“Nah, Marco. Sampaikan pada pemimpin geng mu untuk tidak mengganggu Baron Vasilias atau, Baron akan datang menghabisinya! Paham?”

Pria tersebut mengangguk dan terjatuh ke tanah.

“Nolan, lepaskan mereka semua!”

“Baik, Jendral! Jendral, kami harus melakukan protokol keamanan kepada Jendral!”

“Protokol keamanan? Protokol keamanan untuk Baron? Kau bercanda ya?”

Nolan bergidik merinding merasakan aura Baron yang mengancam.

“Tapi, itu memang sudah sewajarnya sih? Yah, kirimkan saja 2 orang dan melamar menjadi security di perusahaan ini. Dan untuk di kediaman istriku, itu hal yang mudah!”

“Baik!”

Baron berjalan ke arah mobil dan Nolan berlari mengikuti dan langsung membukakan mobil.

“Nah, Ivan. Kira-kira apa yang akan terjadi denganmu?!”

Bersambung…

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status