Share

Pesta Walikota

 Baron pulang dengan Nolan yang berada di bangku kemudi, Nolan sempat melihat ke arah Baron melalui convex mirror. Wajah Baron terlihat begitu kesal dengan beberapa otot wajah yang terlihat jelas.

“Wah, sebaiknya aku diam saja. Lagian, Jendral punya masalah pribadi di sini,” batin Nolan.

 Baron melihat ke arah jalanan yang bisa membuat Baron sedikit tenang, lalu Baron bertanya pada Nolan, “Nolan, apa ada kabar soal pencarian Vanessa?” 

 Dengan melihat convex mirror, Nolan menjawab pertanyaan dari Baron, “Maaf, Jendra. Kami belum menemukan informasi mengenai orang yang dicari oleh Jendral. Tapi, kamu akan berusaha secepat mungkin, kita benar-benar baru di sini.”

 Baron menganggukkan kepalanya, lantas mereka pun hampir tiba di dekat rumah keluarga Hasya.

“Nolan, aku turun di sini saja. Lagian, di depan sana sudah terpantau oleh cctv dan juga ini sudah cukup larut,” ucap Baron dengan menunjuk ke arah rumah keluarga Hasya.

“Siap, Jendral!”

 Baron pun pulang dengan rasa yang kuat untuk menghantamkan tangannya ke wajah Ivan.

 Sesampainya di rumah, ia tidak menemukan anggota keluarga Hasya dan suasana rumah cukup sepi.

“Sepi sekali, kemana mereka semua?” batin Baron yang melihat sekeliling rumah.

 Tiba-tiba Aghnia datang menepuk pundak Baron dan menanyakan kepulangan Baron, “Baru pulang kamu?” Baron membalikkan badannya dan melihat Aghnia yang sudah mengenakan sebuah sheath dress berwarna hitam sontak membuat Baron bertanya kepada Aghnia, “Iya, kamu mau kemana?”

 Aghnia benar-benar sudah sangat cantik dengan perpaduan riasan di wajahnya, itu membuat Baron menolak untuk memalingkan wajahnya.

“Sigh, aku tahu kamu capek. Tapi, cepat bersiap-siap kita akan menghadiri pesta dari Walikota dan kita diundang!” ujar Aghnia yang membuat Baron kembali sadar.

“Pesta dari Walikota?” 

 Baron sempat enggan karena ia cukup malas mengikuti pesta seperti itu, tapi ia juga tidak mau melihat Aghnia yang datang seorang diri dan bisa saja ia kembali dijodoh-jodohkan.

“Iya, cepat sana!”

 Baron tersenyum kepada Aghnia dan ia pun langsung pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

 Sekitar 30 menit kemudian, Baron sudah datang dengan mengenakan tuxedo berwarna hitam dan kemeja putih serta dasi kupu-kupu, itu membuat Aghnia terbuai dengan wajah Baron dan pesonanya.

“Sial, dia semakin tampan saja. Ah, tidak sadar Aghnia sadar! Dia sudah mengkhianati dirimu!” batin Aghnia.

 Baron melihat ke arah Aghnia yang tidak berhenti-henti menatap Baron dengan khidmat.

“Dia kenapa?”

 Baron menghampiri Aghnia dan melambaikan tangannya ke wajah Aghnia.

“Halo, apa kita jadi pergi?” tanya Baron sembari melambaikan tangannya.

“Ah? Iya-iya.’”

 Baron dan Aghnia pun memasuki mobil dan Baron mengendarai mobil itu hingga ke Hotel Samudra yang dikenal sebagai Hotel termewah dan termegah di kota J.

 Setibanya di sana, memang sudah ada banyak mobil-mobil mewah yang berjejer di halaman parkir Hotel, Baron dan Aghnia pun turun dari mobilnya dan memberikan kunci mobil itu ke salah satu petugas.

 Saat turun, Aghnia sempat memperingatkan Baron sesuatu.

“Baron, ingat jangan terlalu dekat denganku! Kita harus seperti itu tapi kita jangan terlalu dekat! Paham?”

 Baron tersenyum dengan manis ke arah Aghnia dan mengatakan, “Iya, tapi bagaimana jika itu kamu yang mendekatiku?” Aghnia dengan wajah geramnya membalas ucapan Baron, “Itu mustahil!”

“Baiklah, kalau aku benar aku diperbolehkan untuk tidur satu ranjang denganmu satu malam!”

 Aghnia merespon itu dengan senyuman seperti meremehkan Baron, “Deal! Satu malam!”

 Mereka pun naik ke lantai pesta yang diadakan di lantai ke 7, saat mereka tiba memang sudah cukup banyak orang yang ada di sana. Dari keluarga kaya, Kepala Kepolisian, dan beberapa orang dari militer.

“Ramai juga!” gumam Baron.

 Tiba-tiba tangan Aghnia menggandeng tangan Baron, dan mereka pun memasuki ruangan itu. Saat mata Baron melirik ke seluruh penjuru ruangan, ia belum menemukan Ivan.

 Tangan Aghnia semakin kuat menggandeng tangan Baron seperti memberi kode kepada Baron.

 Baron melirik ke arah pandangan Aghnia, dan di sana ada salah satu keluarga Vigo yang selalu membuat Baron kerepotan.

“Bukan dia, tapi kenapa orang itu harus datang.”

 Saat Baron melihat ia ternyata ada salah satu orang yang berkumpul dengan keluarga Vigo melihat ke arah Aghnia dan menunjuk Aghnia.

 Orang dari keluarga Vigo itu melihat Aghnia dan tersenyum, lalu ia berjalan ke arah Aghnia dan juga Baron.

“Selamat malam, Nona Aghnia Hasya!” 

“Lucas!” kata Aghnia.

“Senangnya Anda mengingat nama Saya!” ucap Lucas dengan wajah yang menggoda Aghnia.

 Baron melihat Lucas dengan pandangan yang berharap bahwa Lucas cepat pergi.

“Anda datang kemari dengan siapa? Cukup tampan juga, tapi maaf lebih tampan saya!” ucap Lucas.

“Si Kep*r*t ini mengidap narsistik disorder kah?!” batin Baron.

“Dia suamiku! Baron Vasilias!”

 Wajah Lucas pun terkejut matanya pun terbelalak karena melihat Baron kembali, tapi memang pada dasarnya sikap Lucas yang seperti seorang b*jing*n pun menunjukkan ekspresinya yang sesungguhnya.

“Apa? Baron Vasilias? Si kotoran ini masih hidup ya? Astaga, dasar tidak tahu malu sekali Anda! Si pengkhianat istri dan tidur dengan sahabat istrinya, kembali dengan perawakan seperti ini? Hei, sadarilah posisimu!” hina Lucas kepada Baron.

 Baron menanggapi itu dengan sangat santai, “Oh, apakah ini pewaris kedua dari keluarga Vigo yang tidak memiliki kompetensi lalu berniat untuk mengincar istriku untuk melawan kakaknya? Menjijikan!” hinaan Baron tersebut jelas menyulut emosi Lucas dan teman-temannya, “Kep*r*t! Berani sekali mulut sampahmu itu menghina Tuan Vigo!”

“Baron! Cukup!” ucap Aghnia, namun itu disambut oleh Lucas, “Sudahlah Nona Aghnia! Menikahlah denganku dan tinggalkanlah pria sampah seperti dia!” Baron menatap Lucas dengan pandangan yang tajam dan mengerutkan keningnya, “Kamu dan temanmu itu tidak lebih dari penjilat sepatu!”

 Lucas dan juga teman-temannya kembali tersulut emosi, Lucas langsung menarik kerah Baron dan akan memukulnya, “Apa katamu b*ngs*t!” dan keributan itu membuat orang-orang melihat ke arah mereka.

 Dan, orang yang sedang Baron cari pun datang dengan istrinya.

“BARON VASILIAS!” ujar Ivan dengan nada tinggi, Ivan datang dengan langkah cepat lalu ia menghina Baron, “Kau benar-benar si*lan! Kau membuat malu keluarga Hasya!” disambung juga oleh Jessica, “Kamu memalukan sekali Baron!” Ivan langsung mencoba menenangkan Lucas, “T-tuan Lucas, tenanglah dulu. Saya sendiri akan memberikan pelajaran kepada si bodoh yang satu itu!” 

“Ivan! Sebaiknya cepat ajari dia sebelum dia benar-benar akan merasakan kematian!”

“Baik-baik! Baron, cepat kamu bersujud dan minta maaf kepada dia!”

 Baron menatap tajam mereka semua dan tiba-tiba aura yang dipancarkan oleh Baron pun membuat mereka gemetar.

“A-apa ini? Kenapa aku gemetar seperti ini?” gumam Lucas, ia pun melihat ke teman-temannya dan mereka semua bahkan seluruh tamu pun gemetar hebat.

“Bersujud? Maaf, Baron Vasilias tidak akan bersujud kepada siapapun!”

 Tiba-tiba Sophie dan juga Joshua pun datang, “Ka-kamu lagi! Mau apa ka-mu?” Sophie juga gemetar dan mengatakan sesuatu yang tidak jelas.

 Aghnia pun merasa hal yang sama maka dari itu dia menguatkan genggamannya.

 Lalu, Walikota dengan seorang Laksdya datang ke pesta itu dan melihat kehebohan yang terjadi!

“Apa yang terjadi di sini? Kenapa aku merasakan sesuatu dari sini?”

“Walikota Andre!” sapa Joshua.

“Malam Pak Joshua Hasya, di sini ada insiden apa? Kenapa aku sempat gemetar dari luar?”

“Ah, bukan apa-apa! Dia, apa dia Laksamana Madya yang terkenal di laut utara yang menumpas kawanan perompak? Laksdya Wirnata!”

“Itu benar, perkenalkan dia adalah Pak Joshua Hasya dia terkenal di kota ini!”

 Joshua dengan bakatnya yang menjilat berbagai orang di segala macam bidang pun mengeluarkan kartu andalannya. Tapi, itu tidak berguna bagi Laksdya Wirnata.

 Baron yang melihat Laksdya pun melepaskan tangan Lucas yang sedari tadi memegangnya.

“Laksdya, Pak Walikota, biar aku perkenalkan dia adalah Ivan dan istrinya Jessica mereka benar-benar terampil dalam bisnis. Dan dia, hanya anak yang tidak berguna!” ucapan yang dikeluarkan oleh Joshua berbeda ketika melihat Aghnia.

 Sophie dengan anggun membawa Jessica serta Ivan ke hadapan Walikota dan juga Laksdya.

 Tapi, saat Sophie mendekat tiba-tiba Laksdya itu datang dan menyapa Baron dan Aghnia.

“Lama tidak bertemu, Baron Vasilias dan Anda pasti Aghnia Hasya!” sapa Laksdya Wirnata dengan penuh hormat dan juga wajah yang berseri.

 Bersambung…

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status