Share

Cari Perhatian Lagi?

"Jangan BuCin, Mutia! Kamu sudah dicampakkan oleh mereka, tegar dan harus terus semangat berjuang agar tak pernah diremehkan oleh siapapun lagi."

Aku mendesah pelan, menarik napas, lalu mendongakkan pandangan.

"Mas Agha, apa kabar?" tanyaku basa-basi. Sejatinya muak untuk memulai pembicaraan yang tak kuinginkan.

"Mutia, silakan masuk. Aku baik. Emm."

Mas Agha memindai penampilanku dari ujung kepala hingga ujung kaki, aku pun merasa risih dan jengah. "Kamu semakin cantik aja, Mutia. Jadi nyesel aku ngelepas kamu."

Aku mengernyitkan dahi, sebuah percakapan yang tidak berbobot, gombalan yang justru mengaduk-aduk lambungku.

"Maaf, Mas. Widya ada di sini?"

"Widya? Ada di dalam. Masuk."

"Oke, makasih."

Beberapa saat, wanita yang kucari keluar, dengan ekspresi yang tak bisa kutangkap sebelumnya. Antara kaget dan merasa tak nyaman, demikian yang kurasakan. Ia langsung menyembunyikan tangan kanannya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status