Share

Nasi Sudah Menjadi Bubur

"Merebut Mas Agha? Sorry, ya. Aku sudah bahagia tanpa dia."

Wanita itu mengerling, tampak jika ia sedang mengerutkan dahi hilang sudah kecantikannya. Jadi seperti ini wanita yang Mas Agha pilih. Aku mendesah kesal.

"Buktikan jika memang benar kamu sudah bahagia, dan satu lagi, bahwa kamu tidak akan pernah mengganggu mengambil Mas Agha dariku."

Aku terbahak mendengar kalimatnya, apa tidak ada kalimat lebih indah yang menunjukkan bahwa dirinya tak mampu bersaing denganku. Jika memang ia merasa dirinya menang, maka tak akan ada terbesit sedikit pun kalau aku akan mengambil kembali apa yang dia rebut.

Aku mendekatkan bibir ke telinganya seraya berbisik, "Makanya, kalau takut suamimu diambil orang, jaga tuh baik-baik, cuci betul-betul otaknya agar tak selalu ingat mantan."

"Ups, yang pinter juga, ya ngelacak apa yang dia sembunyikan, khawatir masih nyimpen barang mantan."

Warna merah di wajah Karin tak bisa ia sembunyikan lagi, gerat giginya yang diadu semakin terdengar geli di penden
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Si mutia mah idiot ada jg tendang aj de rmh lu biar kapok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status