Share

Bab 43 Pertemuan yang Direncanakan

Malam itu, aku menahan rasa tidak nyaman untuk berbaring di ranjang yang kotor itu. Aku terus memberi tahu diriku bahwa melewati semua ini adalah langkah pertama untuk membalas dendam.

Di malam hari, Harry mendekat dan ingin memelukku. Namun, aku langsung mendorongnya dan berujar, "Aku lagi mens, tolong jangan ganggu aku, menyebalkan!"

Harry menjauh dengan kesal. "Aku tahu kamu lagi marah, semua ini salahku. Sayang, jangan marah lagi."

"Tidurlah! Aku sangat khawatir dengan kondisi ayah di kampung, untuk apa aku marah padamu? Jangan terlalu banyak berpikir, oke?" ucapku tanpa serius di balik kegelapan.

Harry sangat gembira ketika mendengar ucapanku. Dia menghampiriku dan menciumku. "Jangan khawatir, Tuhan pasti akan memberkati ayah!"

Aku merasa jijik dan mengepalkan tanganku yang tertutup selimut. Di dalam hati, aku terus-menerus mengutuknya!

Mengingat Harry yang begitu tidak tahu malu sampai meniduri adik perempuannya, aku benar-benar merasa jijik dan mual. Namun, aku harus mendapatka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status