Share

14. Pengantin Baru 2

Tring

Sendok di tangan Bambang terlepas kaget. Peluhnya bercucuran. Risti menutup mulut menahan tawa. Ayah menoleh, “Maaf, Yah, sendoknya licin,” kata Bambang sekenanya. Ayah Risti ikut tertawa karena menyadari kegugupan menantu barunya itu.

***

Mereka sudah tiba di ruang tunggu bandara, Edward sudah mengurus semuanya. “Ah, akhirnya liburan juga,” gumam Risti gembira tapi tidak dengan Bambang, dia tidak bersemangat.

Seandainya ini honeymoon dia dengan Fani, tentu dia sangat bersemangat.

“Hei... ngelamun apaan sih, Bang?” tanya Risti yang sedari tadi memperhatikan Bambang tanpa komentar. “Eh... mmm... gapapa kok, cuma kepikiran kembar,” jawab Bambang berbohong.

“Tapi kalau dilihat dari wajah kamu sepertinya sedang memikirkan Fani,” balas Risti sambil menatap lekat wajah Bambang.

Seketika itu juga, Bambang menunduk karena malu ketahuan telah berbohong. “Kamu sangat mencintainya, ya?” tanya Risti kembali dengan wajah sendu. Bambang mengangguk.

“Huf... kejam banget suami ngaku cinta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status