Share

18. Perkara Daster

Risti sudah berada di balik selimut dan memunggungi Bambang yang tampak masih menyesal duduk di pinggir kasur. Sambil merapikan dengan pelan barang bawaannya, Bambang sama sekali tidak kepikiran Risti saat membelikan hadiah untuk Fani tadi.

"Hhhmm ... sepertinya aku bakal dicuekin nih," gumam Bambang, sambil melirik Risti yang memunggunginya.

Setelah semua barang rapi, Bambang mencuci tangan, lalu ikut masuk ke dalam selimut dan mencoba tidur.

"Ris ... Udah tidur ya?" tanya Bambang pelan

Tak ada jawaban. Namun, Risti mendengarnya hanya enggan menyahut , ia tak ingin terlihat lemah di mata Bambang.

Pagi sudah menyapa udara sangat sejuk dan angin sedikit kencang pagi ini. Mereka bersiap menuju bandara I Gusti Ngurah Rai, dari cottage saat sarapan sampai di bandara tak satupun kalimat keluar dari mulut Risti, padahal sedari tadi Bambang sudah mengajak Risti berbicara. Ia semakin yakin kalau istrinya benar-benar marah saat tak satupun kata sahutan yang keluar dari mulut Risti.

Edward suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status