Share

Kacau Balau

Alfaro mendesah berat. Tobias masih tampak santai. Sementara Mathias masih sibuk bertelepon dan juga mencoret jadwal.

“Anak itu kembali lagi pergi secara tiba-tiba. Jalan pikirannya seperti apa aku makin tak mengerti. Ini sudah kurang seminggu pernikahannya,” gerutu Alfaro geram. Ia menahan diri untuk tidak langsung menelpon Ramon dan menyuruhnya kembali. Ramon masih calon menantunya bukan menantunya. Posisi Ramon yang lama ditinggalkannya baru saja ditempatinya kembali. Tak sampai sebulan ia sudah meninggalkannya. Tentu saja kinerja perusahaan sangat dirugikan.

“Aku tak percaya kalau kakak sepupuku pergi hanya karena tertarik dengan bisnis di Indonesia. Indonesia bukan negara yang akan membuatnya kaya,” ucap Tobias sinis sambil melipat kedua tangannya di dada.

“Lantas apa yang kau pikirkan selain bisnis yang membuat Ramon pergi? Marco telah tiada,” tukas Alfaro menatap tajam Tobias.

Tobias tersenyum tipis.

“Mungkin seorang wanita eksotik,” ujarnya membuat Alfaro marah.

“Dia sudah ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status