Share

Kejutan

Hari itu untuk pertama kalinya Ganis naik pesawat. Tentu saja terlihat norak. Apalagi Ganis seorang gadis yang mulutnya tak bisa diam. Ia terus mengoceh mengomentari semua yang dilihatnya. Bukanya malu. Ramon yang sudah hampir 5 tahun lebih tinggal di Indonesia dan sudah fasih berbahasa Indonesia tak begitu masalah. Malah ia merasa komentar Ganis cukup lucu.

“Nis jangan makan terlalu banyak!” kata Ramon memperingatkan. Tangan Ganis berhenti untuk meraih makanan di depannya. Mereka kini sedang terbang menuju lombok tengah. Ganis langsung begitu bersemangat. Impiannya dengan Marco akan terwujud. Menonton motoGP di sirkuit Mandalika.

“Kenapa memangnya. Sayang bukan kalau tak dihabiskan,” kata Ganis menatap Ramon.

“Kau tak pernah naik pesawat. Aku tak mau kau jetlag dan kemudian muntah. Itu akan sangat merepotkan,” ujar Ramon tak mau mengambil resiko. Waktu mereka terbatas. Begitu turun dari bandara

mereka akan langsung menuju sirkuit dimana motoGP akan segera berlangsung. Ia tak mau Ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status