Share

Seperti Mimpi

Malam itu setelah menonton motorGP Ramon mengajak Ganis pergi ke penginapan dekat sirkuit Mandalika. Setelah mendapatkan kamar mereka makan malam terlebih dahulu. Makan malam paling mewah dan juga romantis.

“Ini sangat berlebihan,” ujar Ganis menatap meja bertaplak putih dengan pendar lilin.

“Tidak kalau untuk dirimu Ganis. Kau layak mendapatkanya,” ujar Ramon menggeser duduk untuk Ganis. Ganis menatap hidangan yang tersaji begitu sempurnanya. Ada anggur merahnya juga.

“Ini nyata. Aku nggak mimpi, kan?” seru Ganis duduk dan masih terpesona melihat makanan yang bukan saja terlihat enak tapi juga penataannya yang estetik. Tentunya dimasak dan disajikan oleh Chef resort dengan hati-hati.

Ramon membungkuk dan berbisik dekat telinga Ganis.

“Anggap saja ini mimpi terindah kita,”

Ganis tersenyum kecil menyentuh pucuk hidung Ramon mesra. Ramon mengecup dahi Ganis kemudian duduk di seberang Ganis.

“Mari kita makan. Kau pasti sudah lapar,” serunya. Dan benar saja perut Ganis langsung berb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status