Share

Rindu

Ganis terbangun saat matahari hangat menerpa wajahnya dari jendela. Ia menggeliat pelan dan membuka matanya. Ia rasakan Ramon sudah tak ada di sebelahnya. Ia tersenyum teringat apa yang terjadi padanya semalam bersama Ramon.

Sentuhan Ramon yang begitu lembut dan gelayar nikmat yang akan terus mengusik pikirannya. Ia membuka selimut yang membungkus tubuhnya. Wajahnya memanas saat menatap tanda-tanda pagutan merah di beberapa tempat di bagian leher dan dadanya. Sejenak ia merinding teringat gimana Ramon menggoda dengan bibir dan lidahnya menerbangkannya ke awan sampai ia begitu nyenyak tertidur.

Ia sadar suasana terasa begitu sunyi sekali. Jangan-jangan kak Ramon sudah pergi berangkat bekerja tanpa sempat minum kopi pagi ataupun sarapan. Ganis buru-buru turun dari ranjangnya. Pakaian bawahnya masih rapi. Ramon sama sekali tak berniat mencari keuntungan saat dia lemah. Ramon tidak melakukan persetubuhan sama sekali. Ganis kini yakin Ramon tak ingin menyakitinya. Pria itu hanya ingin me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status