Share

Bab 61: Sepeninggal Bang Hasan

Ini sudah kedua kalinya aku mengecek setiap daun pintu dan jendela. Hati kecil terus berbisik gelisah mengingat aku akan tinggal sendirian sejak malam ini.

Dua jam yang lalu, usai salat isya Bang Hasan dijemput mobil kantor. Dia dan dua manajer lain akan diantar ke bandara malam ini juga.

Sebelum berangkat, pria berparas indah itu terus mengecupku tanpa henti. Mengingatkan juga agar istrinya senantiasa berhati-hati selama dirinya pergi nanti. Bahkan, Bang Hasan memberi ide agar aku minggat saja ke rumah mamak mertua dan tinggal bersama keluarganya.

Tapi, tentu saja aku keberatan. Bukannya tidak sayang diri sendiri, atau mengabaikan nasihat suami, namun mamak mertua tentu masih menyimpan sedikit kecewa karena keputusanku yang menginginkan Husein untuk hidup bersama kami.

“Abang, pergi saja. Jangan khawatir. Dulu, aku juga sendirian, kan?!” elakku padanya saat mengantar pria itu ke teras rumah.

Mobil fortuner putih sudah berdiri di luar p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status