Share

Bab 60: Dua Pasang Mata Elang

Aku segera berpaling begitu mendengar suara dalam yang menyentak siang. Di belakangku, Bang Hasan sudah berdiri dengan ekspresi geram. Dia tidak berkata apapun lagi usai menegur mahasiswa tidak sopan yang mengusik istrinya, selain memandang lurus dengan sorot mata serupa elang.

Begitu tajam, tegas. Bang Hasan seolah menegaskan jika dirinya menantang mahasiswaku yang berusia jauh di bawahnya itu.

“Abang? Ka-kapan datang?” Aku tergugu menghadapi Bang Hasan.

Lekas ayunan langkah kaki ini menuju padanya. Tidak, tidak boleh begini. Aku tidak mau jadi viral dalam satu hari. Bang Hasan dan pemuda tidak sopan itu harus dipisahkan, atau paling tidak kami berpindah tempat.

“Bang? Tenang.”

“Ini orangnya, Zahrah? Mahasiswa yang sering mengganggumu melalu pesan-pesannya?” Bang Hasan menunjuk mahasiswa itu.

Kutemukan urat-urat leher dan lengannya bermunculan segera. Pertanda buruk jika Bang Hasan mulai kehilangan kendal

Bemine

Mohon maaf seringnya telat update. Otor lagi disibukkan dengan tesis. Mohon doanya, ya ... biar tetap terus berkarya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status