Share

62. Sifat Kekanak-kanakan

Keysa merasa iba, dia tak tega melihat bibi Janah yang sudah semakin tua itu makan sendirian, akhirnya dia ikut turun bersama dengan bibi Janah. Kesempatan itu di pergunakan Rehan untuk mengambil kunci kamar dan menguncinya. Rehan tersenyum penuh kemenangan.

Dia membiarkan mereka berdua makan di bawah, pintu kamar yang lain sudah di kuncinya, dan semua kunci di taruhnya di bawah bantalnya. Rehan tersenyum membayangkan bagaimana raut wajah Keysa saat tahu semua kamar terkumci kecuali kamar utama yang dia tempati. Menikah dengan gadis remaja ternyata sangat menggelikan tapi menyenangkan.

Di ruang makan nampak Keysa sudah selesai makan dengan bibi Janah.

"Non, kaaihan tuan Rehan pasti belum makan, apa perlu saya bawakan makanannya ke kamar ?"

"Jangan nek, pasti nenek akan kelelahan turun naik tangga."

Tidak sia-sia Rehan memamggil bibi Janah, dia yang sudah berdiri di tengah tangga terpaksa balik lagi ke kamar. Dia pura-pura berbaring, sambil membuka-buka ponselnya. Terdengar bunyi senda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status