Share

22. Tidak perlu

Bayang-bayang Natan yang akan melihat semua apa yang selama ini ia sembunyikan membuat Zea ngeri-ngeri sedap.

“Kenapa diam saja, Baby? Kita harus segera pulang ke rumah kita.”

Suara berat Natan membuyarkan lamunan Zea.

“Emang nggak boleh kalau saya tinggal di sini dan Om tinggal di rumah, Om. Saya belum siap ketemu sama keluarga, Om.” Zea menatap Natan mengiba.

Zea belum siap jika harus bertemu dengan keluarga Natan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

“Mana bisa begitu, Sayang? Kamu adalah istri saya, kamu harus ikut dengan saya ke rumah kita. Kamu tidak akan bertemu dengan keluarga saya, tenang saja.” Natan tersenyum manis kali ini.

Tapi Zea bisa melihat ada aura berbeda dari senyuman itu.

Menghembuskan nafasnya demi mencari ketenangan, Zea akhirnya mengangguk walau dengan berat hati.

“Oke, saya bakal ikut. Tapi saya minta waktu dulu baut packing pakaian saya.” Zea berniat akan berdiri untuk membawa barang-b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status