Share

29. Elena?

Zea mulai bercerita.

“Saya mau minta hak saya malem ini, Zea!” bisik Natan serak.

Setelah tadi ada drama di ruangan walk in closet, Zea dan Natan kembali ke kamar dan berbaring di atas ranjang.

“Tapi saya belum siap, Om,” cicit Zea sambil menundukkan kepalanya.

“Tidak baik menolak permintaan suami, Baby.”

Zea merinding mendengar suara rendah Natan.

“Tapi kan saya masih belum siap, Om.” Zea terus bergerak mundur saat Natan merangkak mendekat padanya.

“Tapi saya maunya sekarang, Baby.” Natan semakin mendekat.

Zea pun memejamkan mata karena ia sudah berada di pembatas ranjang dan tidak bisa menghindari Natan lagi.

‘Oh ya lord! Tolong bantu hamba!’ Zea meratap pias di dalam hati.

Cup!

Zea merasakan benda kenyal menempel di keningnya, hembusan nafas Natan yang terdengar memburu tidak beraturan membuat rasa takut Zea semakin menjadi.

Demi Tuhan, Zea benar-bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status