Share

Bab 20. Pulang

Malam itu Nala benar-benar memutuskan untuk pulang tanpa niat memberitahu Bastian, bukan hal penting. Untung saja semesta seakan mendukung keputusan Nala, di dalam tas miliknya ada kartu yang tempo hari Bastian serahkan padanya, sedikit ia gunakan untuk kembali pulang ke Jakarta.

Sengaja Nala mematikan ponselnya, ia tak ingin perjalanan pulangnya terganggu oleh hal lain. Raut wajahnya begitu buruk, tak ada senyuman sedikitpun di sana. Ia hanya duduk manis di pesawat dengan terus berusaha memejamkan kedua matanya. Sesampainya di Jakarta pun Nala langsung mencari taksi untuk membawanya pulang ke rumah.

Hampir pukul lima pagi saat Nala benar-benar sampai di kamarnya. Tubuhnya terasa begitu lelah, membuatnya langsung memutuskan untuk membersihkan tubuhnya, sengaja menggunakan air dingin agar lebih segar dan energinya terisi kembali.

"Dingin," gumamnya dengan suara pelan. Tubuhnya menggigil, ditambah dengan kini ia hanya memakai pakaian pendek.

Tubuh itu dilemparkan dengan kasar ke atas ra
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status