Share

Bab 25. Party

4 bulan kemudian ....

"Om, ini gue bawain sekalian buat makan siang. Nanti ada rencana nongkrong sama temen-temen."

Bastian yang tengah mengunyah makanan itupun lekas menoleh ke arah Nala. "Jam berapa pulangnya?"

"Ya, nggak tau juga. Btw, Om tau nggak hari ini tuh hari apa?" tanya Nala sembari mendudukkan bokongnya di samping Bastian, meraih segelas jus apel buatannya dan lekas menenggaknya.

"Selasa."

Ya, memang benar sih ini hari selasa, tapi maksud Nala tuh bukan yang begini. Ada keheningan setelahnya, Nala sendiri tak lagi menimpali jawaban Bastian barusan. Ujung netranya melirik ke arah ponselnya, belum sempat menyala karena pesan masuk, Nala sudah terlebih dahulu meraihnya.

"Jangan terlalu malem pulangnya." Nala mendengar ucapan itu, tapi enggan merespon, fokusnya kini hanya tertuju pada sebuah pesan yang baru masuk.

Tangan kanannya meraih tote bag miliknya dan lekas dimasukkan ponselnya tersebut ke dalamnya. "Ayo, Om. Nanti nggak usah di jemput."

"Iya, nggak. Ada kerjaan di luar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status