Share

Bab 27. Dua Kado

"Kenapa? Nggak niat ya minta maafnya?" Kata-kata Nala kembali terdengar kala hampir tiga menit tak ada jawaban.

Bastian sendiri masih dengan wajah memerahnya, sejak tadi gerak-geriknya tampak gelisah. Sepertinya laki-laki itu tengah memikirkan banyak hal di kepalanya. Apapun itu, Nala tidak perduli. Anggaplah ia egois, tapi ini adalah salah satu dari bentuk perjuangannya.

Tak bisa tersenyum, yang ada hanyalah senyuman ke bawah. Nala terus menatap pria di depannya ini, masih mampu untuk menunggu jawaban yang akan diterimanya. Entah apa jawaban dari Bastian, yang jelas ia harus siap walaupun kecewa.

Bastian menarik nafas panjang seraya membusungkan dadanya, sebelum pandangannya bertemu dengan Nala. Setelah dipikir-pikir permintaan Nala tak salah, malah dirinya sendiri yang kebangetan. Tentu saja ia tau pernikahan ini tak mudah untuknya dan Nala, terlebih bagi Nala sendiri yang harus menikah di usai muda dalam kondisi terpaksa. Tapi lihatlah, wanita itu bahkan jauh lebih berani dari pada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status