Share

Bab 29. Tim Bubur Nggak Diaduk

"Ayo, Om." Desak Nala yang rupanya tak memberi ampun, tak memberi jeda untuk Bastian berpikir.

Karena desakan Nala itulah yang membuat Bastian lekas menganggukkan kepalanya samar, memiringkan tubuhnya ke arah Nala. Tangan besar itu terulur untuk menjangkau tengkuk Nala, memastikan keduanya dalam posisi yang baik. Melihat Nala yang memejamkan mata membuat Bastian tersenyum, ditariknya tengkuk Nala agar semakin dekat dengannya.

Sentuhan benda kenyal dan lembut itu membuat tubuh Nala seperti disengat listrik bertegangan tinggi, ini adalah kali pertama bibirnya dijamah oleh seseorang. Kebahagiaan Nala tentu saja berlipat ganda, merasa dirinya berhasil menjaga kehormatannya, dan tentu saja merasa bangga karena yang pertama melakukan adegan intim dengannya adalah laki-laki sah dalam hidupnya.

Lumatan pelan itu mulai terasa, tentu saja pemimpinnya adalah Bastian. Tak perlu susah payah bagi Bastian untuk menjamah masuk ke dalam mulut Nala--sebab perempuan itu sendiri yang menyambut kedatangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status