Share

Bab 44. Pantai dan Malam Terakhir

Semesta malam ini seakan-akan memanjakan Nala. Semua yang Nala suka beradu menjadi satu pada malam terakhir di tanah Bali ini. Langit tampak begitu cerah dengan bulan sabit dan hamparan bintang yang bertabur di langit. Rungunya dimanjakan dengan suara drburan ombak yang kian datang dan pergi.

Disinilah Nala saat ini, duduk di atas hamparan pasir pantai dengan pencahayaan remang-remang karena posisinya cukup jauh dari keramaian.

Teman-temannya yang lain membentuk aliansi lain di ujung sana, sengaja memberinya kesempatan untuk berbicara dengan diri sendiri. Senyuman indah Nala terukir menghiasi wajah cantiknya, gigi putihnya yang tersusun rapi itupun terlihat sempurna.

"Tuhan, makasih banyak udah nyiptain pantai sama bintang. Cantik banget."

Tangannya tergerak untuk meraba area lehernya, di mana ada sebuah kalung dengan liontin bintang dari Bastian. Semua yang berbau bintang selalu memiliki tempat tersendiri untuk Nala.

"Ini malam terakhir di sini, besok musti balik. Dinikmati aja sebel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status