Share

Bab 49. Ketahuan (Ternyata Dia)

Saat Nala memilih untuk sambung tidur part 2, Bastian pun terbangun karena merasa sesak saat bernafas, saat bangun ternyata hidungnya tertutup oleh dahi Nala. Dengan amat pelan Bastian mendorong pelan kepala Nala--akhirnya Nafasnya kembali lega.

"Nghhh--" Nala mengerutkan keningnya dengan mata mengerjab pelan. Perlahan lahan-lahan kedua mata cokelatnya itu terlihat, meskipun sangat kecil karena menyipit. "Om udah bangun?" Sebenarnya Nala tak benar-benar tertidur, susah karena sebelumnya telah terbangun. Ia pun merubah posisinya menjadi duduk.

"Kenapa bangun? Tidur lagi aja." Bastian hendak menarik pelan lengan Nala, namun perempuan itu justru menepisnya lembut. Alhasil, Bastian pun ikut merubah posisinya menjadi duduk.

Tangan besar Bastian terulur untuk menyusup masuk ke celah-celah rambut Nala, mengusapnya pelan dan memberi pijitan lembut di sana. Rasanya nyaman sekali sampai-sampai membuat Nala memejamkan mayanya karena terlena. Dalam diamnya Nala dan pejaman matanya, tanpa sengaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status